Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
61
BAB V
KONDISI P ELAK SAN A AN PEMBANGUNAN SOSIAL-EKONOMI DI WILAYAH
PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA YANG DIHARAPKAN
20. Umum.
Umumnya kondisi pelaksanaan pembangunan sosial-ekonomi di wilayah
perbatasan Indonesia-Malaysia selama ini telah meningkatkan taraf hidup semua
lapisan masyarakat dan semua daerah telah mencapai kemajuan, namun yang
benarnya juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada tingkat pembangunan
diantara lapisan masyarakat dan begitu juga diantara satu daerah dengan daerah
lain khususnya di wilayah perbatasan. Kesenjangan pembangunan antar daerah
masih merupakan isu pokok masalah yang harus ditelaah supaya pembangunan
yang dilaksanakan akan lebih dirasai rakyat banyak khususnya di kawasan
perbatasan. Melihat kepada situasi global, pertumbuhan ekonomi hams melihat
masalah lingkungan (persekitaran alam) tidak bisa meninggalkan masalah kepada
generasi akan datang contohnya sumberdaya alam tidak bisa dihabiskan makanya
harus ada perencanaan untuk mengekalkannya untuk manfaat generasi akan
datang. Pemanasan global terkait rapat dengan pertumbuhan ekonomi dan sebagai
contoh sekiranya terjadi bencana alam akan mengakibatkan krisis.
Indonesia khususnya di Kalimantan yang mengandung 4 provinsi terdiri dari
Kalbar, Kaltim, Kalteng dan Kalsel adalah merupakan wilayah yang besar baik di
segi luas wilayahnya maupun jumlah penduduknya. Berbatasan dengan Malaysia di
Sarawak dan Sabah, banyak pihak di Indonesia menganggap bahwa masyarakat
perbatasan khususnya di Kalbar dan Kaltim sering dihambat, diancam, diganggu
dan mendapat tantangan disebabkan pembangunan yang lebih baik di kawasan
perbatasan Malaysia jika dibandingkan dengan kawasan perbatasan di Indonesia.
Makanya kenyataan sebegini rupa sentiasa menghantui pemikiran masyarakat dan
para cendikiawan dipihak Indonesia.
Persoalannya disini adalah sebagai masyarakat di Malaysia, mereka juga
seharusnya menerima akan pembangunan yang berupaya meningkatkan taraf
kehidupan mereka. Sebagaimana yang tertuang dalam dasar luar Malaysia yaitu
‘prosper thy neighbour1 yang ingin melihat kehidupan masyarakat perbatasan di
negara tetangga juga beriklimkan keamanan dan kesejahteraan. Dengan demikian
di pihak Indonesia juga, seharusnya dicari akan solusi bagaimana untuk
