Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

62

meningkatkan pembangunan supaya taraf hidup masyarakat perbatasannya dapat
dipertingkatkan demi pengukuhan ketahanan nasional masing-masing negara.
Didalam melaksanakan pembangunan sebegini, disamping sinergitas dan
sinkrosinasi antara pemerintah pusat dan daerah serta juga antar
kementerian/lembaga terkait dengan hal-hal perbatasan, juga dibutuhkan kerjasama
negara tetangga untuk sama-sama membangunkan wilayah perbatasan agar dapat
mempertingkatkan komunikasi politik dalam rangka ketahanan nasional kedua
negara. Dengan demikian, maka pembangunan daerah/negeri di wilayah perbatasan
dipandang sebagai prioritas pembangunan yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional kedua negara.

          U N D P dalam kenyataan pertama81 dalam laporan pembangunan manusia
berkaitan konsep keselamatan menyebut, “keselamatan mempunyai dua aspek
utama iaitu (1) keselamatan daripada ancaman kronik seperti kelaparan (hunger),
penyakit (disease dan tekanan [repression]); dan (2) perlindungan daripada distrupsi
yang mengejut dan menyiksakan dalam kehidupan seharian samada di rumah,
tempat kerja ataupun dalam komuniti”. Jadi konsep keselamatan ini tidaklah dalam
pengertian sempit secara tradisional yang bermaksud ancaman keselamatan
wilayah daripada agresi luar atau melindungi kepentingan nasional atau
keselamatan daripada serangan nuklir. Dalam laporan itu juga mengenaipasti tujuh
elemen spesifik mengandung seperti berikut: “(a) keselamatan ekonomi (bebas
daripada kemiskinan); (b ) keselamatan pangan (akses kepada pangan); (c)
keselamatan kesehatan (akses kepada perlindungan dan kemudahan perubatan
daripada penyakit); (d ) keselamatan persekitaran (perlindungan daripada bahaya
polusi [pollution] dan deplesi [depletion] alam sekitar); (e) keselamatan personil
(keselamatan fizikal daripada penderaan [siksaan, pelecehan], perbuatan kriminal,
keganasan domestik, salahguna dadah, membunuh diri dan juga kecelakaan
jalanraya); (f) keselamatan komuniti (kelangsungan budaya tradisional dan
keselamatan fizikal kelompok-kelompok etnik); dan (g) keselamatan politik (bisa
melaksanakan hak-hak politik dan sipil serta kebebasan daripada opresi politik).
Melihat akan kenyataan tersebut, maka maksudnya adalah sangat obyektif dan
disini jika dikaitkan dengan pembangunan sosial-ekonomi di wilayah perbatasan62*

81 Paris, Roland. 2001. Human Security: Paradigm Shift or Hot Air? International Security, Vol.
26, No. 2 (Fall 2001), pp 89-90.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15