Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

BAB VI
     KONSEPSI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA TERHADAP
    PENGELOLAAN LAHAN SAWAH GUNA MEWUJUDKAN KETAHAN
      PANGAN DALAM KEMANDIRIAN BANGSA YANG DIHARAPKAN

24. Umum.

         Pengelolaan lahan sawah yang benar menurut kaidah-kaidah nilai-
nilai Pancasila termasuk salah satu upaya untuk meningkatkan produksi
padi sebagai bahan pangan utama penduduk Indonesia. Walaupun dalam
paradigma bahwa pangan bukanlah hanya bertumpu pada beras dan dapat
melalui diversifikasi pangan seperti umbi-umbian, sagu dan jagung. Suatu
hal yang pasti bahwa ketahanan pangan berkaitan dengan produksi,
ketersedian dan keterjangkauan pangan itu sendiri. Namun lebih baik jika
bangsa mampu mencapai swasembada dan kemandirian pangan dengan
cara meningkatkan produksi. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan
pengaruh perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat global,
regional, dan nasional, serta peluang yang dapat dimanfaatkan dan
memperhatikan kendala-kendala yang ada, maka dapat dikatakan bahwa
kondisi ideal yang diharapkan seperti yang telah diuraikan pada Bab V,
adalah suatu kondisi dimana kebutuhan pangan wilayah atau nasional dapat
dipenuhi oleh kemampuan sendiri, dalam arti tidak tergantung pada impor,
dan seluruh masyarakat dapat memperolehnya dengan harga yang
terjangkau. Hal tersebut dapat tercapai apabila ketersediaan pangan dapat
dipenuhi dari produksi dalam negeri melalui pengelolaan dan pengolahan
keunggulan SKA, adanya kerjasama kelembagaan yang optimal, dan sesuai
dengan budaya masyarakat setempat.

         Agar terwujudnya peningkatan ketahanan pangan dalam rangka
kemandirian bangsa perlu dibuat suatu konsepsi yang jelas yaitu : Pertam a,
kebijaksanaan apa saja yang digariskan dalam mengimplementasikan nilai-
nilai Pancasila baik sebagai ideologi nasional, dasar Negara maupun
falsafah hidup bangsa guna peningkatan ketahanan pangan dalam rangka
kemandirian bangsa. Kedua, bagaimana strategi yang dipilih untuk
dioperasionalkan dalam menjalankan kebijaksanaan tersebut. Ketiga,
upaya-upaya apa saja yang dilakukan secara kongkrit untuk

                                                            67
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18