Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

45
c. Ekonomi.

       Kondisi perekonomian global yang belum pulih dari krisis pangan, secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan dampak terhadap kondisi
perekonomian nasional, dimana hal yang sangat dirasakan masyarakat seperti
meningkatnya jumlah penduduk miskin sebagai akibat dari krisis pangan yang
terjadi, melonjaknya pengangguran sebagai akibat Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) dan terbatasnya lapangan kerja, telah berdampak pada kehidupan
masyarakat di bidang sandang, pangan dan papan serta kepastian hidup
mereka di masa depan (Soemardjan, 2000: xxii-xxiii).

        Pengaruh sistem Kapitalisme dan Liberalisme, sebagaimana terbukti dari
kebijakan yang telah ditempuh oleh pemerintah melalui penjualan asset-aset
strategis negara, telah memungkinkan modal asing bergerak hingga ke level
retail, sehingga kondisi ini memperkecil akses dan ruang gerak Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Hal ini menuntut hadirnya seorang pemimpin nasional dari
Parpol yang senantiasa mengutamakan kepedulian dan keberpihakan pada
kepentingan dan kedaulatan nasional dalam setiap pola pikir, pola sikap dan
pola tindaknya.

d. Sosial Budaya.
        Berkembangnya pemikiran-pemikiran materialistic pola hidup konsumtif

 dan budaya instan, telah melahirkan gaya hidup yang serba mewah pada
 generasi muda Indonesia. Masyarakat cenderung mengutamakan egosentrisme
sektoral masing-masing, mengejar kepentingan sempit dan mengabaikan
 pertimbangan wawasan kebangsaan.

        Mengikuti analisa Kuntowijoyo dalam artikelnya yang berjudul Kesadaran
 dan Perilaku, terjadi pergeseran besar dalam budaya masyarakat sebagai
 akibat dari pengaruh budaya asing terhadap generasi muda Indonesia,
 sebagaimana dapat dilihat dalam bidang musik dan media massa cetak dan
 elektronik yang mempertontonkan film dan sinetron yang berbudaya asing
 (Soemardjan, 2000: 249). Gejala di atas terlihat dengan jelas sekali, dimana
 media massa telah mampu mempengaruhi perkembangan jiwa generasi muda
 yang menyebabkan harapan bangsa ini semakin kurang terikat secara
 psikologis pada lembaga pendidikan dan keluarga. Mengikuti kerangka berpikir
 Selo Soemardjan dl atas maka secara sosial budaya telah tejadi pendangkalan
 budaya nasional. Hal ini akan menjadi tantangan bagi pemimpin nasional
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12