Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

61
             2) . Kebijakan Intensifikasi, untuk meningkatkan produktlfitas dan daya
             saing melalui penerapan teknologi tepat guna, proses mekanisasi dan
             dukungan sarana prasarana.
             3) . Kebijakan Insentif dan Disinsentif, untuk mendorong dan
             mengembangkan investasi dibidang pangan dengan memanfaatkan lahan
             pertanian secara optimal,pelestarian warisan budaya lokal, perlindungan
             kawasan lahan abadi pertanian pangan sesuai dengan Rencana Tata
             Ruang W ilayah (RTRW).

      b. Kontribusi Ketahanan Pangan Terhadap Kemandirian Bangsa.
              Fenomena yang terjadi saat ini, telah terjadi penurunan kualitas bangsa

      yang disebabkan oleh menurunnya kualitas pendidikan, kesehatan dan asupan
      gizi masyarakat, adalah merupakan suatu kenyataan/realitas yang tidak
      terbantahkan. Dengan meningkatnya kemampuan pemahaman dan
      penguasaan serta pemberdayaan terhadap teknologi bidang pangan dari para
      aparatur pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat, akan
      meningkatkan Ikemandirian pangan nasional, dikarenakan akan meningkatkan
      kemampuan daya tahan dan ketahanan pangan nasional baik yang
      berhubungan dengan kemampuan produksi, ketersediaan pangan dan
      keterjangkauan pangan serta stabilitas harga pangan , yang pada akhirnya
      akan mendukung terciptanya kemandirian bangsa. Sehingga kondisi yang
      diharapkan semua masyarakat yaitu suatu kondisi ketika semua orang berada
      pada waktu yang secara fisik, sosial dan ekonomi memiliki akses pada pangan
       yang cukup, aman dan bergizi untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dan
       sesuai dengan seleranya (food preferences) demi kehidupan yang aktif dan
       sehat dapat terwujud serta akan memberikan kontribusi pada kemandirian
       bangsa di bidang pangan yang diartikan sebagai suatu kemampuan pemerintah
       dalam mengelola kebutuhan pangan nasional baik dalam bidang produksi,
       distribusi, dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

23. Indikator Keberhasilan.
       Sebagai indikator keberhasilan dari kondisi peran dan fungsi Parpol yang

diharapkan, dapat dilihat dari 5 aspek sebagai berikut:
        a. Aspek Proses Kaderisasi dan Regenerasi Kepemimpinan
               Satu hal yang perlu kiranya menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan
       yang utama adalah terciptanya kondisi dimana Parpol yang ada dapat dengan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10