Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

BAB V  .

PENGELOLAAN PRODUK PANGAN LOKAL YANG DIHARAPKAN

20. Umum
         Berdasarkan pengelolaan dan pemberdayaan pangan lokal saat ini,

kecenderungan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi serta
tantangan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan, guna
mengurangi ketergantungan pangan impor dalam rangka kemandirian bangsa,
maka optimalisasi produk pangan lokal yang menyeluruh dan berkelanjutan
harus direalisasikan. Hal itu juga seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk, adanya pertumbuhan ekonomi, perubahan selera, permintaan akan
kualitas pangan, keamanan, dan keragamannya. Dengan demikian,
pengelolaan dan pemberdayaan pangan lokal sebagai bagian dari
pembangunan ketahanan pangan menuju kemandirian bangsa diarahkan
untuk bisa menopang kekuatan ekonomi domestik sehingga mampu
menyediakan pangan yang cukup secara berkelanjutan bagi seluruh penduduk
dalam jumlah dan keragaman yang cukup, bergizi serta aman.

         Kemandirian bangsa adalah kemampuan untuk bisa berdiri di atas
kakinya sendiri dalam memenuhi pangannya, ataupun kalau mengimpor
barang sebaiknya hanya bersifat melengkapi. Dengan modal kekayaan alam
yang melimpah terbentang begitu luas dari Sabang sampai Merauke dan iklim
tropisnya ternyata Indonesia belum terbebas dari produk pangan impor,
padahal pada dekade tahun 1984 an pernah berswasembada beras. Hal ini
menunjukkan bahwa sebenarnya bangsa ini mampu melepaskan diri dari jerat
perangkap impor apabila bekerja keras memanfaatkan sumber kekayaan
alam untuk diolah dan ditanami dengan berbagai jenis komoditas pangan.

         Upaya Pemerintah dalam pembangunan ketahanan pangan diharapkan
telah dapat dirasakan oleh seluruh rakyat dengan berbagai hasil, baik yang
positif maupun yang masih kurang untuk diperbaiki. Oleh karena itu,
pengelolaan dan pemberdayaan pangan lokal yang diharapkan dengan
menetapkan kontribusi pangan lokal terhadap pengurangan pangan impor,
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17