Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
19
b. John C.Maxwell, Menjadi Orang Yang Optimis dan Berpengaruh
(Becoming A Person of Influence), Departemen Penerbitan IHO, Jakarta, 2001,
dalam mengaktualisasikan kepemimpinan diperlukan landasan etika dan moral,
selanjutnya diperlukan karakter serta berfikir integral dan berkualitas serta
berwawasan jauh ke depan dan dapat memprediksi (meramal) perubahan-
perubahan masa yang akan datang. Hal yang demikian sangat menentukan
kepemimpinannya yang berkaitan dengan visi dan manajemen perubahan.
c. Kartini Kartono, DR17. Sehubungan dengan sulitnya upaya memilih
tokoh pemimpin yang baik bagi semua sektor kehidupan, perlu adanya training
kepemimpinan bagi para kandidat/calon dan pemimpin-pemimpin yunior.
Tarining semacam ini tidak cukup hanya dengan ceramah-ceramah dan buku
bacaan saja. Sebab usaha sedemikian ini sama saja nilainya dengan proses
belajar berenang di daratan. Maka yang sangat diutamakan dalam traning
kepemimpinan khususnya bagi orang-orang muda ialah: banyak melakukan
praktek kepemimpinan dibawah supervisi yang ketat. Maka melalui banyak
praktek memimpin, dibawah supervisi yang ketat, dan mendapatkan cukup
banyak kritik-kritik, nasehat dan bimbingan, maka pemimpin-pemimpin yunior
(anak muda) akan belajar melakukan introspeksi untuk menemukan kelemahan-
kelemahan sendiri. Lalu ia menyadari pentingnya upaya perbaikan-diri,
pembentukan diri dan pembajaan diri, untuk menjadi pemimpin yang baik. Maka
pemimpin yang baik dengan kepemimpinannya yang efektif, akan banyak
membantu kelancaran kerja sama yang kooperatif untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan khususnya sasaran pembangunan nasional.
Etika pemimpin yang harus dijalankan adalah: memimpin, mengatur,
mengelola, dan “me-manage" dengan rasa tanggung jawab, lalu mengarahkan
kelompok atau lembaga yang dipimpinnya menuju kepada tujuan ekonomis dan
tujuan sosial tertentu. Selanjutnya, etika profesi pemimpin menyangkut
pembahasan mengenai: 1) Kewajiban-kewajiban pemimpin; 2) Tingkah laku
pemimpin yang baik dan dapat dibedakan dari tingkah laku yang buruk dan
menjadi teladan; serta 3) Moral pemimpin.
17 Kartini Kartono, DR. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Apakah pemimpin abnormal itu? PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta1994