Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
96
permasalahan yang sangat struktural hampir di semua bidang sehinga mengikis
kepercayaan rakyat kepada kepemimpinan nasional di semua strata dan intitusi
baik eksekutif, legilatif, yudikatif dan kepemimpinan Parpol serta organisasi
sosial kemasyarakatan lainnya. Para elit pemimpin saat ini lebih disibukkan
akan perebutan dan mempertahankan kekuasaan serta memperkaya diri
dengan budaya korupsi, kolusi, nepotisme sehingga membuat masyarakat
menjadi frutasi dan telah merusak norma-norma maupun etika politik di
masyarakat. Guna menghadapi era globalisasi kedepan yang penuh dengan
dinamika dan tantangan dibutuhkan kepemimpinan nasional yang memahami
sejarah perjuangan bangsa, kredibel, berwawasan kebangsaan, mampu
melaksanakan pengkaderan kepemimpinan nasional dan pendidikan politik
masyarakat.
Bertitik tolak dari situasi dan kondisi yang muncul akibat krisis
kepemimpinan nasional, menuntut upaya-upaya responsif dan reaktif secara
cermat dan bijak untuk dilakukan guna mengoptimalkan peran kepemimpinan
nasional agar mampu membawa bangsa keluar dari krisis yang melanda negeri
ini sehingga perannya diharapkan dapat membangun etika politik masyarakat
dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional.
c. Keluasan pengetahuan dan pemahaman kepemimpinan nasional
terhadap sejarah perjuangan bangsa serta wawasan kebangsaan memberikan
penguatan terhadap optimalnya peran kepemimpinan nasional dalam
mengantisipasi dan menghadapi perkembangan lingkungan strategis untuk
memanfaatkan peluang dan mengeliminir kendala untuk memperjuangkan
kepentingan nasional di kancah internasional dan regional. Demikian pula
dengan kredibilitas yang dimiliki kepemimpinan nasional menumbuhkan
kepercayaan masyarakat terhadap integritasnya karena semua kebijakan yang
diambil oleh pemimpin adalah demi kepentingan negara, menjaga kesatuan
persatuan bangsa, penegakan hukum yang berkeadilan dan pembangunan
kesejahteraan rakyat, sehingga mampu membangun etika politik masyarakat.
d. Guna menghadapi tantangan-tantangan ke depan di dalam kemajemukan
bangsa ini, pemimpin nasional harus mampu berfikir secara visioner, integral
dan holistik, membangun sebuah kapabilitas, kapasitas dan kredibilitas untuk

