Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

45

besar dalam mengarahkan kebijakan ketahanan pangan di masing-masing daerah.
Dengan adanya dorongan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat global,
diharapkan daerah-daerah di Indonesia dapat mewujudkan kemandirian dan
swasembada pangan guna menghasilkan ketahanan pangan di tingkat lokal
maupun nasional.

17. Pengaruh Perkembangan Regional.
         Prakarsa mengenai ketahanan pangan juga telah diintensifkan di tingkat

regional melalui lembaga Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sejak
tahun 2008 dalam Pernyataan Gabungan Menteri Luar Negeri ASEAN mengenai
Food Security (Joint Ministerial Statement on Food Security ASEAN Economic
Ministers’ Retreat) di Bali, Indonesia tanggal 3 Mei 2008 silam. Dalam pertemuan
tersebut dihasilkan 4 keputusan penting mengenai ketahanan pangan regional,
yaitu bahwa Menteri-menteri Ekonomi ASEAN :34

        a. Telah mendiskusikan isu penting mengenai ketahanan pangan dan
        khususnya berkaitan dengan pertimbangan tingginya harga nasi yang
        disebabkan oleh faktor-faktor misalnya, naiknya permintaan, naiknya biaya
        produksi, penurunan lahan agrikultur dan gangguan sementara misalnya
        kondisi cuaca yang buruk dan hama tanaman. Menteri-menteri Ekonomi
        ASEAN tersebut menyatakan sikap bahwa gangguan persediaan beras
        dalam jangka panjang akan membawa dampak ekonomi bagi negara-negara
        anggota ASEAN.

        b. Menyetujui bahwa akses terhadap akses nasi yang layak dan dapat
        diandalkan serta harga yang stabil merupakan faktor penting bagi
        pertumbuhan serta kelangsungan ekonomi dan sosial suatu negara.

        c. Menyetujui bahwa respon yang efektif akan melibatkan berbagai
        indikator. Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyadari pentingnya
        menciptakan kondisi yang layak dan sesuai dengan peningkatan
        produktivitas, misalnya transfer teknologi yang efektif, penelitian

34 http://www.aseansec.org/21498.htm.
   1   2   3   4   5   6   7   8