Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

47

        hutan dan lahan di Indonesia. Laju kerusakan hutan di Indonesia
        diperkirakan mencapai 1,6-2 juta ha per tahun, sedangkan kemampuan
        Pemerintah dengan Program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
        (Gerhan) hanya mampu merehabilitasi sekitar 3 juta ha dalam jangka waktu
        5 tahun. Apabila kegiatan Gerhan ini sungguh berhasil seluruhnya, berarti
        masih tersisa sekitar 5-7 juta ha hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi
        untuk mengimbangi kerusakan hutan dan lahan yang mencapai 8-10 juta ha
        dalam jangka waktu 5 tahun.36 Penanggulangan kerusakan hutan dan lahan
        tersebut merupakan agenda penting bagi para pemimpin nasional baik di
        tingkat pusat maupun daerah, guna mengoptimalkan potensi geografis
        nasional khususnya fungsi lahan, dalam mendorong peningkatan ketahanan
        pangan dalam rangka kemandirian bangsa.

        b. Demografi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang dicatat oleh
        BPS mencapai 237,641,326 jiwa37 merupakan angka dengan lonjakan yang
        cukup signifikan jika dibandingkan dengan hasil sensus penduduk pada
        tahun-tahun sebelumnya. Mempertimbangkan tingginya laju pertumbuhan
        penduduk di Indonesia, kemampuan para pemimpin di daerah dalam
        mengoptimalkan produktivitas pangan menjadi faktor penting bagi agenda
        pembangunan ekonomi, khususnya peningkatan ketahanan pangan.
         Kepemimpinan Nasional di daerah harus mampu mengelola berbagai
        dinamika faktor kependudukan di daerahnya, sehingga ketersediaan dan
         ketercukupan pangan dapat terjamin sebagai prasyarat untuk membangun
         masyarakat yang lebih berkualitas.

                  Di sisi lain, tercukupinya kebutuhan pangan dan nutrisi bagi seluruh
         masyarakat Indonesia merupakan kewajiban pemerintah kepada
         masyarakat, yang dapat diwujudkan melalui kebijakan optimalisasi produksi
         pangan, serta melalui berbagai program kemandirian pangan. Dalam
         kebijakan dan program-program tersebut, masyarakat dapat dilibatkan
         secara langsung baik melalui bantuan kepada para petani, ataupun melalui
         penyuluhan mengenai bahan pangan alternatif, sehingga seluruh masyarakat

36 Sugiharyanto. 2007. Geografi dan Sosiologi 2 (Jakarta : Penerbit Yudhistira), him. 14.
37 Data BPS 2010 dikutip dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=1 &tabel=1 &daftar=1 &id_subyek=12& notab=1.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10