Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
petani dan penumbuhan kelembagaan, antara lain perbaikan
infrastruktur lahan dan irigasi (JITUT (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha
Tani) 237.536 ha, JIDES (Jaringan Irigasi Desa) 179.898 ha, Tata Air
Mikro (TAM) 80.000 ha, optimalisasi lahan 85.538 ha, konservasi lahan
5.150 ha, cetak sawah 59.493 ha, pembukaan lahan kering 98.950 ha),
pembangunan embung (6500 unit embung), penyelamatan sapi betina
produktif (70.000 ekor), Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(PUAP) dan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebanyak
10.000 Gapoktan/desa, Lembaga Mandiri yang Mengakar di
Masyarakat (LM3) sebanyak 1.290 LM3, Sarjana/ Penggerak
Membangun Desa (S/PMD) sebanyak 849 PMD, bantuan benih untuk
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) sebanyak:
2,8 juta hektar padi, 175 ribu hektar jagung hibrida, dan 300 ribu hektar
kedelai, pemberdayaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(LDPM) sebanyak 900 Gapoktan, Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (POPT), pengamat hama dan kesehatan
hewan, serta kegiatan pemberian insentif bagi petugas lapangan seperti
bantuan operasional bagi 27.393 penyuluh PNS dan tunjangan 19.149
Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh (THL-TB), pengawas
benih sebanyak 688 orang & petugas Inseminator, mantri tani 3.200
orang dan mantri statistik 3.200 orang, tenaga medik dan paramedik
sebanyak 410 orang, serta petugas Pengendali OPT 2.896 PNS dan
1.144 tenaga harian lepas. 23 Kedua, adanya pencapaian produksi
beberapa komoditas tanaman pangan yang meningkat, seperti yang
dapat dilihat pada Tabel-1 di bawah ini. Peningkatan komoditas
tanaman pangan adalah sangat penting untuk mencukupi kebutuhan
pangan nasional, serta memelihara dan menjamin ketahanan pangan
nasional.
23 Kementerian Pertanian, www.Deptan.go.id.