Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

88

perluasan lahan pertanian terpadu diuraikan ke dalam
Pengelolaan Lahan-lahan sub-optimal, m elalui:

          a) Pengembangan dan perbaikan sifat fisik, kimia, dan
         mikrobiologi tanah pada masing-masing tipologi lahan
         sub-optimal (kering, gambut, salin, rawa lebak, rawa
         pasang surut) untuk produksi tanaman pangan,
         hortikultura dan perkebunan untuk:

                   (1) Pengembangan budidaya tanaman pangan,
                   hortikultura dan perkebunan sesuai dengan
                   kemampuan adopsi petani setempat serta ternak.
                   (2) Pengembangan dan perbaikan pengelolaan
                   hara tanaman dari berbagai sumber bahan alami
                   dan mikroba penghambat hara (nitrogen dan fosfor)
                   untuk mengurangi aplikasi pupuk kimia/sintetik.
                (3) Identifikasi, karekterisasi dan inventarissi
                teknik konservasi lahan-lahan suboptimal yang
                potensial untuk produksi tanaman pangan.
                (4) Rekomendasi kebijakan subsidi pupuk dan
                kebijakan pengembangan industri pupuk organik.
                (5) Rekomendasi pengembangan infrastruktur
                pendukung pertanian lahan sub optimal (irigasi
                hemat air, reduksi salinitas lahan rawa).
                (6) Penambahan luas areal lahan basah sub
                optimal yang dikelola secara produktif oleh petani
                sehingga adanya peningkatan jumlah KK petani
                pelaku produksi tanaman pangan hortikultura dan
               perkebunan di lahan basah suboptimal,
               pengurangan dosis aplikasi pupuk kimia/sintetis per
               satuan luas lahan per musim tanam dengan tidak
               menurunkan produktivitas serta teratasinya
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11