Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
17
pengamanan sumber daya, lingkungan, dan wilayah kelautan; (c) pengop
timalan pelaksanaan pengamanan wilayah perbatasan dan pulau-pulau
kecil terdepan; dan (d) peningkatan koordinasi keamanan dan penanganan
pelanggaran di laut5.
RPJMN BAB-XII: permasalahan pembangunan yang dihadapi, yaitu
rusaknya wilayah laut akibat pencurian ikan dan kegiatan penangkapan
ikan yang merusak (illegal and destructive fishing); Merebaknya pencurian
ikan dan kegiatan perikanan yang merusak, yang disebabkan kurangnya
kapasitas pengawasan dan lemahnya penegakan hukum.
9. Latar Belakang Teori.
Beberapa teori yang digunakan dalam tulisan ini, meliputi;
a. Teori Pembangunan Berkelanjutan.
Pada dasarnya pembangunan merupakan proses terjadinya sua-
tu perubahan dalam struktur ekonomi, disertai peningkatan pendapat
an masyarakat secara keseluruhan secara berkelanjutan/menerus,
yang berasal dari, dan dihasilkan dengan melibatkan partisipasi ma
syarakat dalam proses pembangunan. Pengelolaan SKA perikanan
menuntut profesionalitas untuk menjamin ketersediaan, keawetan,
dan kesinambungan manfaatnya, agar terhindar kegagalan pengelola
an karena hanya terfokus pada memaksimalkan pemanfaatan SKA
perikanan, namun mengabaikan keberlanjutan manfaat SKA tersebut.
Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangun
an untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan menjamin
kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya6.
Pembangunan berkelanjutan mengandung tiga dimensi/pilar utama,
yaitu dimensi ekonomi, dimensi ekologi/lingkungan,dan dimensi sosi
al. (Harris dan Goodwin, 2002). Suatu kawasan pembangunan diang
gap berkelanjutan secara:
1) ekonomi, jika kawasan tersebut mampu menghasilkan ba
rang dan jasa (goods and sevices) secara berkesinambungan,
5 Peraturan Presiden no. 5 tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
6World Commission on Environment and Development, 1986