Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

/.1

                          Untuk itu Sejarah Nasional harus melukiskan (a) pertumbuhan sifat
               Kebangsaan sebagai bangsa Indonesia; (b) perjuangan bangsa Indonesia
               untuk menjadi bangsa yang bersatu dan merdeka; (c) orang-orang besar
              serta aliran-aliran paham yang mempengaruhi perjuangan, gerakan-gerakan
              massa yang menjadi dasar perjuangan, (d) perjuangan untuk mewujudkan
              cita-cita kehidupan sebagai bangsa yang bebas, adil makmur dan bahagia.

                         Perjuangan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perjuangan
              manusia pada umumnya. Bangsa Indonesia harus menjadi suatu bangsa yang
             ikut serta dalam perjuangan umat manusia di dunia. Untuk dapat ikut serta
             dalam perjuangan umat manusia, bangsa Indonesia harus menjadi bangsa
             yang bersatu, kuat, berbahagia, adil dan makmur. Hanya dengan syarat itulah
             bangsa Indonesia dapat ikut serta daiam perjuangan umat manusia pada
             umumnya.

                       Secara khusus tujuan peiajaran sejarah nasionai iaian (a)
            membangkitkan, mengembangkan, serta memelihara semangat kebangsaan;
            (b) membangkitkan hasrat mewujudkan cita-cita kebangsaan dalam segala
            lapangan; (c) membangkitkan hasrat mempelajari sejarah kebangsaan dan
            mempelajarinya sebagai bagian dari sejarah dunia; (d) menyadarkan anak
            tentang cita-cita nasionai serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-
           cita itu sepanjang masa.6

                      Semangat kebangsaan itu bisa didapat dari yang dikatakan oien Bung
           Karno, misalnya "Bahwa kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe, kita
           tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-
           bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan
           gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak". [Pidato HUT
           Prokiamasi, 1963]

■ iiCMUii^ivai i 11 la^ y ai arvat n m u ia iia n y a u a ii i u u u i p c i ly u a ^ a ,
sehingga peranan pribumi tidak nampak sementara yang ada hanyalah aktivitas bangsa Belanda di
Hindia.
6 R. Moh. Ali,2005. Pengantar Ilm u Sejarah Indonesia, Yogyakarta: PTLKis Pelangi Akasan. him 349-
351
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10