Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

c). Program rekreasi, study tour, karya siswa
 diupayakan terkait dengan wisata kesejarahan ke tempat-
tempat yang dipandang memiliki warisan semangat
 kebanggaan. Dalam kesempatan kunjungan tersebut
sudah ditetapkan target capaian melalui bimbingan,
arahan, dan penjelasan disertai dengan laporan
kunjungan. Peiajar bukan saja berkunjung, namun
menjadi tahu, mengerti paham terhadap substansi obyek
yang dikunjungi dan paham terhadap latar belakang serta
filosofi dari suatu karya sejarah yang dikunjunginya.
Sebagai misal, kunjungan ke Candi Borobudur mestinya
dengan bimbingan guru dimuiai dengan
pradagsinapadcha yaitu cara berjalan melingkari dengan
menganankan candi, mulai dari kaki candi yang berisi
lukisan dan manusia dalam tataran kamadathu, yaitu
manusia yang penuh dengan kehidupan dosa, diteruskan
ke tubuh candi yang meiukiskan perjaianan manusia
pada tataran rupadathu yaitu kehidupan dunia yang
bercampur antara kebaikan dan keburukan, dan terakhir
ke bagian atas yang berisi lukisan perjalan manusia pada
tataran arupadathu yaitu kehidupan yang sudah bisa
meninggaikan keduniawian.

         Belum lagi dari kunjungannya ke Candi Borobudur,
siswa menjadi tahu dengan aneka bentuk sang Budha,
dengan sikap tangan yang dinamai mudra, memiliki arti
dan makna masing-masing, dari abaya budha menolak
bahaya, bumispatcha budha berbakti kepada bumi,
dharma cakra mudra budha menggerakkan dunia, dan
sebagainya. Dengan kunjungan sejarah tersebut di
tempat-tempat yang sudah ditentukan, siswa menjadi
tahu, paham dan kemudian bisa bersimpati dan
menghargai serta bangga sebagai anak negri dimana
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15