Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
29
dengan daya rusak (damage) yang besar dan menyentuh masyarakat
secara luas. Rendahnya orientasi sikap deteksi dini dan cegah dini
cenderung mendorong masyarakat untuk mengabaikan gejala-gejala konflik
melalui kesiapsiagaan sedini mungkin. Mudahnya masyarakat diprovokasi
oleh isu-isu yang mengakibatkan terjadinya konflik komunal juga
menunjukkan tingkat pendidikan politik yang masih relatif rendah. Konflik
komunal yang diakibatkan oleh perselisihan dalam aspek identitas
masyarakat menunjukkan bagaimana masyarakat bersikap terhadap realitas
kemajemukan yang membutuhkan pemahaman, kedewasaan dan rasa
toleransi.
Pendidikan politik yang belum diimplementasikan secara maksimal
telah membawa implikasi atau preseden buruk terhadap Ketahanan
Nasional. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat menyebabkan
masyarakat belum mampu memahami hak dan kewajiban politiknya secara
baik,serta belum mengedepankan etika dan toleransi dalam aspek politik
akan memperlemah demokratisasi yang sedang berjalan pada khususnya
dan Ketahanan Nasional Indonesia pada umumnya.
a. Implikasi Kewaspadaan Nasional Terhadap Konflik
Komunal Saat Ini terhadap Pendidikan Politik.
Kewaspadaan Nasional merupakan wujud kesiapsiagaan
yang sebaiknya dimiliki oleh seluruh masyarakat dalam rangka
mencegah dan mendeteksi terjadinya konflik. Suatu masyarakat
yang telah memiliki Kewaspadaan Nasional berarti telah memiliki
kesiapsiagaan dalam menghadapi segala bentuk ancaman,
tantangan, gangguan dan hambatan dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu aspek yang
membutuhkan pembangunan Kewaspadaan Nasional secara
optimal dalam menanggulangi dan mencegah terjadinya konflik
komunal baik yang disebabkan oleh pertentangan antar kelompok
masyarakat, perselisihan yang diakibatkan oleh isu Suku, Agama,
Ras dan Antar-golongan (SARA), maupun penyebab lainnya.