Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
67
dapat merajai pasar internasional. Oleh karena itu, menjadi penting bagi
Indonesia untuk dapat meningkatkan nilai ekspor buah tropis sebagai bagian
dari indikator keberhasilan kewaspadaan nasional menghadapi ekspansi
pangan global dan dimungkinkan menjadi pemasok pangan tropis.
d. Bertambahnya jumlah gerai-gerai pangan lokal bercitarasa
internasional seperti cake singkong, kopi luwak, mie ubi, bakpao ubi,
dan lain-lain. Sebagai upaya menghambat pertumbuhan gerai-gerai
pangan asing yang ada di penjuru Indonesia. Hal tersebut dalam
rangka mewujudkan semangat dan sikap nasionalisme bangsa. Selain
impor pangan, saluran lain yang penting untuk diwaspadai dalam hal
ekspansi pangan global adalah pertumbuhan gerai-gerai pangan dan
waralaba asing seperti McDonald, KFC, Starbuck, hingga Dunkin Donuts ke
seluruh penjuru Indonesia. Melalui gerai-gerai tersebut, gaya hidup asing
turut dihembuskan ke masyarakat, yang nantinya dapat menumbuhkan cinta
produk luar negeri dan penolakan terhadap produk dalam negeri. Untuk
mengimbanginya, maka industri lokal juga harus digiatkan untuk bergerak
dengan pengemasan yang lebih baik. Seperti yang sudah diketahui, banyak
potensi pangan lokal yang belum tergarap dengan baik, yang berpengaruh
pada rendahnya minat masyarakat terhadap pangan lokal. Pemerintah
dalam hal ini dapat menunjukkan peran sertanya dengan mendorong
pengolahan pangan lokal yang lebih bercitarasa internasional, sehingga
dapat menarik minat masyarakat. Sebagai contoh, kopi luwak yang semula
dianggap menjijikkan karena diambil dari kotoran luwak, dengan
pengemasan dan branding yang lebih baik dapat dicitrakan sebagai
minuman kopi premium yang hanya ada satu-satunya di dunia. Contoh lain
adalah pengolahan ubi untuk dijadikan produk mie instan, sehingga dapat
menggantikan gandum yang hingga kini masih diimpor dari Amerika.
e. Naiknya permintaan terhadap hasil olahan pangan lokal di
supermarket-supermarket dan mengalahkan pangan olahan instan dari
luar negeri dengan penampilan kemasan yang kompetitif. Selama ini,
pangan instan impor seperti nugget, kornet, daging asap, sayuran beku
masih menjadi primadona di banyak supermarket, mengalahkan pangan
lokal seperti tempe, jagung, ubi, olahan daging (rendang, abon) dll. Salah
satu penyebabnya adalah kemasan pangan lokal yang cenderung monoton,