Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

90

 konsumsi pangan masyarakat Indonesia apabila para petani dan masyarakat tidak
 memiliki pilihan dan potensi untuk mengembangkan produk pangan lokal.

        Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi
 ketergantungan terhadap impor serta pasar global khususnya pangan adalah
dengan diplomasi politik di tingkat internasional. Dengan memfokuskan diri pada
negosiasi dalam pengurangan atau penghapusan Domestic Support dan Export
 Subsidy yang sebagian besar terjadi di negara maju sebagai upaya untuk
meningkatkan akses pasar ke negara tujuan ekspor (volume produk dan
diversifikasi pasar) dari negara-negara berkembang. Penerapan strategi tersebut
adalah bagian dari sikap waspada dan mawas diri terhadap ancaman dari luar,
yang berpotensi untuk menghancurkan ketahanan nasional di bidang pangan.
Harapannya adalah, negara-negara berkembang lainnya turut mendukung
penerapan strategi tersebut sehingga dapat bergerak bersama untuk melawan
dampak negatif dari pasar global.

       Selain itu, Indonesia diharapkan berperan di tataran regional maupun
internasional untuk menjadi lumbung pangan (dan air). Implisit di dalam target
MP3EI yaitu termasuk keinginan melakukan swasembada walaupun arahnya
bukan menutup diri, melainkan sebagai penyedia pasokan pangan bagi dunia.
Sejauh mata memandang, langkah ke sana belum optimal digarap. Hal ini karena
pendekatan diplomasi yang ada belum mengarah pada penciptaan gerakan
tanam bersama di lahan bumi yang jumlahnya makin terbatas. Adanya
kecenderungan saling rebut lahan ini tidak bisa di stop dengan skema-skema
kerja sama internasional yang ada sekarang karena yang diprioritaskan adalah
kerja sama perdagangan, pembuatan lumbung bersama, larangan proteksi, dan
sejenisnya.

       Dengan demikian, perlu kewaspadaan terhadap ideologi asing yang
masuk ke Indonesia untuk itu peran Diplomat dalam melaksanakan politik luar
negeri suatu Negara dalam hubungannya dengan kepentingan pangan Negara
yang bersangkutan dengan Negara dan/atau bangsa lain dalam rangka
kemandirian bangsa. Contoh diplomasi pangan Indonesia dalam forum WTO
adalah dengan memperjuangkan mekanisme Special Products (SP) dan Special
Safeguard Mechanism (SSM). SP dilatarbelakangi oleh keinginan Negara
Berkembang yang menghendaki agar reformasi perdagangan dilaksanakan
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18