Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

89

                                                    BAB VII

                                                PENUTUP

 28. Kesimpulan

        Sistem kehidupan nasional meliputi segenap aspek kehidupan bangsa yang
 saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
 dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul
 berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu, diperlukan
sikap mawas ke dalam maupun ke luar. Mawas ke dalam bertujuan
menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh yang berdasar pada
Pancasila dan UUD 1945. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit. Mawas ke luar bertujuan
untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin
kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional agar memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal
dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerja sama yang saling menguntungkan di era global ini.

       Globalisasi ibarat pisau bermata dua yang dapat bermanfaat sekaligus
mengancam ketahanan nasional suatu bangsa. Dalam kaitannya dengan arus
globalisasi pangan, yang paling merasakan akibatnya tentu saja dalah negara-
negara berkembang. Sebagaimana diketahui bahwa akan terjadi perubahan
komposisi komoditi ekspor pada negara berkembang terkait dengan kebijakan
AoA. Pertama, terjadi penurunan drastis ekspor komoditas tanaman pangan
seiring dengan meningkatnya ekspor komoditas non-tanaman pangan, seperti
kelapa sawit, karet, kelapa dan kopi. Kedua, terjadi peningkatan dalam ekspor
makanan jadi (processed food) dibanding karena pengaruh proses globalisasi
yang mensyaratkan adanya 'internasionalisasi gaya hidup', termasuk soal pangan.
Hal ini juga berlaku pada impor pangan di Indonesia yang menimbukan
ketergantungan terhadap produk pangan luar, ini akan terjadi apabila petani dan
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18