Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

80

Daya (Sumber daya adalah faktor penting untuk implementasi kebijakan agar
efektif, tanpa sumber daya kebijakan hanya akan tinggal di kertas menjadi
dokumen saja); Struktur Birokrasi (Salah satu dari aspek struktur yang penting
dari setiap organisasi adalah adanya standar operasi prosedur atau SOP yang
akan menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam bertindak). Dalam
penyusunan upaya sebagai bahan pertimbangan untuk dilakukan oleh pemerintah
dan pemangku kebijakan serta parlemen dalam membuat dan merevisi kebijakan,
perlu pertimbangan-pertimbangan yang terkait dengan perundang-undangan yang
telah diputuskan tersebut berpijak pada paradigma nasional yang berdasar pada
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional dalam rangka mewujudkan NKRI yang berdaulat adil dan makmur.

       1) Upaya yang dilakukan untuk strategi 1:

            a) Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian
                  Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata
                  dan Ekonomi Kreatif, Badan Pertanahan dan Perum Bulog,
                  melakukan koordinasi pemetaan program prioritas untuk
                  pangan lintas sektoral, baik tentang potensi lahan bagi proses
                  produksi bahan pangan melalui metode pemetaan, maupun
                  konsumsi dan distribusi serta kaitannya dengan kedaulatan pangan.
                 Tujuannya adalah untuk mewujudkan sinergitas anatar lembaga,
                 dengan harmoni perundang-undangan pada tujuan skala prioritas
                 yang sama. Pemerintah kemudian menindaklanjuti pemetaan
                 tersebut dengan pengembangan dan membuat skala prioritas
                 anggaran dan program guna memperlancar persoalan pangan yang
                 menyangkut hidup dan matinya suatu bangsa.

            b) Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kementerian
                 Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Komunikasi
                 dan Informasi serta LSM mendorong diversifikasi pangan lokal
                 khususnya pangan non-beras (ketela, ubi, jagung, kedelai, sagu)
                 dimulai dari rantai produksi yang paling rendah yaitu keluarga (lewat
                 organisasi kerukunan kampung, PKK) dan petani dengan cara
                 penyuluhan, workshop serta kompetisi pengolahan produk
   11   12   13   14   15   16   17