Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

LAMPIRAN IX.

  Pakar Inggris: Kedelai Indonesia Lebih Baik

                                           Pakar tempe asal Inggris Jonathan Agranoff
                                           menilai kedelai Indonesia jauh lebih berkualitas
                                           dibandingkan kedelai impor asal Amerika Serikat.

                                           "Keunggulan kedelai Indonesia adalah tidak
                                           modifikasi genetik, organik, rasa kedelainya enak
                                          sekali, air rendaman kedelainya pun jernih,"
                                          katanya di Jakarta, Rabu (25/7). Dia
                                          membandingkan kualitas kedelai lokal dengan
   kualitas kedelai asal AS. Dikatakannya, Australia dan negara-negara Eropa
   enggan mengimpor kedelai dari AS karena dugaan modifikasi genetik.

  "Australia dan negara-negara di Eropa tidak mau mengimpor kedelai dari AS
  karena diduga genetik modifikasi (GM), karena kedelai GM itu punya dampak
  negatif pada kesehatan," katanya.

  Jonathan menyebutkan ada 14 jenis kedelai lokal yang berkualitas dari
  Indonesia, yakni Wilis, Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Kaba,
  Tanggamus, Sinabung, Panderman, Detam-1, Detam-2, Grobogan, Gepak Ijo,
  Gepak Kuning, SHR/Wil-60. Menurut dia, penggunaan kedelai lokal lebih
  menguntungkan dibandingkan kedelai impor. Dia mencontohkan satu kilogram
  kedelai Anjasmoro bisa menghasilkan 1,74 kilogram tempe. Sementara satu
  kilogram kedelai AS hanya menghasilkan 1,59 kilogram tempe. "Kenapa
  Indonesia tidak bangga dengan kedelai unggul asal Indonesia?" katanya.

  Sementara itu kenaikan harga kedelai impor saat ini mencapai 35%. Pada
  Januari 2012 harganya masih RpS.500 per kilogram, lalu dari Maret hingga
  Juni harganya naik menjadi Rp6.70Q per kilogram. Seperti dikutip situs resmi
  Kementerian Perdagangan, harga kedelai impor saat ini telah menyentuh
  harga diatas RpS.500.

  Banyak pedagang dan produsen tahu tempe di Jakarta mogok berjualan
  selama tiga hari seijak 25 Juii sehingga stok tahu dan tempe di beberapa pasar
  nyaris kosong. Aksi mogok itu disebabkan naiknya harga kedelai akibat gagai
  panen kedelai di AS.

  Berdasarkan data Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), total konsumsi
  kedelai Indonesia mencapai 2,4 juta ton per tahun. Sementara produksi
  kedelai dalam negeri hanya mampu memproduksi 700.000 ton per tahun
  sehingga sisanya sebanyak 1,7 juta ton ditutup dari impor. (IRIB Indonesia /
  Media Indonesia / SL)

Sumber:

http://www.theqlobal-review.com/content detail.php?lanq=id&id=8992&type=6#.
UJYctsXMqZk
   1   2   3   4   5   6   7   8