Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

33

 Kita menjual SKA ke negara lain yang sejatinya adalah kompetitor kita secara
 ekonomi. Dengan mengekspor SKA kita secara mentah langsung kepada
 mereka, bisa dibilang bahwa kita ikut memperkuat pembangunan industri dan
 perekonomian mereka. Dengan demikian, kita ikut memperkuat daya kompetisi
yang dimiliki oleh kompetitor kita sendiri. Sehingga secara tidak langsung,
dalam waktu yang sama kita sebetulnya juga ikut berkontribusi terhadap proses
pelemahan relatif terhadap daya saing yang dimiliki oleh bangsa kita sendiri.
Hal seperti inilah yang membuat daya saing Indonesia selalu dengan mudah
dikalahkan oleh bangsa lain yang tidak memiliki potensi SKA lebih banyak
daripada kita.

     Bila tidak segera kita sadari, ketertinggalan tersebut akan membuat kita
kehilangan momentum pembangunan ekonomi yang sedang tumbuh di
kawasan Asia-Pasifik. Ketika kita tidak mampu menggerakkan pembangunan
kita dengan optimal, kita akan banyak menyia-nyiakan potensi besar yang kita
miliki untuk segera menjadi bangsa yang maju. Hal tersebut tidak hanya akan
membuat posisi negara kita semakin tertinggal dibanding negara lain di
kawasan, namun juga akan mengakibatkan pembangunan kita akan tersendat.
Bila hal ini dibiarkan terus-menerus tanpa ada perbaikan berarti, maka akan
dikhawatirkan mengganggu pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional
sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
dan Panjang Nasional (RPJMN dan RPJPN) kita.

12. Pengelolaan SKA Saat Ini

    a. Pemanfaatan SKA dalam Mendukung Pembangunan Saat Ini

         Kecenderungan peningkatan ekspor Indonesia semakin banyak
    didominasi oleh komoditas berbasis SKA yang merupakan produk setengah
    jadi dan berteknologi rendah. Data Kementerian Perdagangan RI
    menyebutkan bahwa meskipun ekspor RI dari tahun ke tahun cenderung
    naik, kontribusi dari sektor manufaktur (industri pemrosesan yang memberi
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12