Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
40
memelihara dan terus menyebarluaskan optimisme akan hari esok
yang lebih baik di tengah luapan pesimisme di sekitar mereka. Dan
pembahan besar tidak pemah dibangun oleh orang banyak tetapi
oleh sedikit orang semacam itu (baca pemimpin). Setelah satu
setengah dasawarsa reformasi, salah satu persoalan kita adalah
gejala kelangkaan pemimpin panutan. Kelangkaan ini tidak hanya
terjadi dalam pengertian fisik (ketidak- tersediaan) melainkan juga
dalam bentuk iemahnya kepercayaan pubiik terhadap pemimpin
yang ada.
d. Minimnya dukungan sumber daya dalam upaya
m erevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal. Bahwa keberhasilan
pembangunan kebudayaan dalam konteks pembahasan upaya
revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal juga dipengaruhi oleh dukungan
sumber daya yang memadai seperti sumberdaya manusia, sarana
dan prasarana, pendanaan, kemitraan serta penelitian dan
pengembangan. Dalam pengembangan sumberdaya kebudayaan
yang berkaitan dengan nilai-nilai kearifan lokal menghadapi
beberapa permasalahan antara lain adalah : (1) terbatasnya
sumberdaya manusia yang berkualitas di bidang kebudayaan
khususnya nilai-nilai kearifan lokal; (2) belum optimalnya hasil
penelitian dan pengembangan kebudayaan; (3) terbatasnya sarana
dan prasarana serta infrastruktur kebudayaan; (4) terbatasnya
dukungan peraturan perundangan terkait kebudayaan;
(5) terbatasnya kemampuan pendanaan; serta (6) belum optimalnya
koordinasi dan kerjasama antar-instansi di tingkat pusat dan daerah
serta antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Saat ini terkesan pemerintah masih memprioritaskan
pembangunan yang bersifat fisik, pembangunan yang kasat mata
kurang diimbangi dengan pembangunan budaya yang tidak kasat
mata. Permasalahan selanjutnya adalah terganggunya harmonisasi
kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh munculnya
ketegangan sosial yang sering melahirkan konflik sosial. Kendala