Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

37

                    Nilai-nilai kearifan lokal ditinggalkan, dianggap usang,
          sementara tata nilai baru yang konstruktif belum terbentuk. Bung
          Kamo mengatakan bahwa dengan Pancasila, bangsa Indonesia
          akan membentuk suatu “nation state”, negara kebangsaan atau
          negara nasional. Meskipun unation state” tersebut bertumpu pada
          nilai-nilai kearifan lokal dari seluruh masyarakat yang ada di tanah
          air bukan berarti “nation state1 bersifat kesukuan atau kedaerahan.
          Jadi bukan kebangsaan Jawa, kebangsaan Sumatra, Sulawesi
          maupun Ambon dan lain sebagainya. Bahwa pidato Sukarno pada
         tanggal 1 Juni 1945 pada rapat atau sidang BPUPKI telah
         menyampaikan bahwa dasar negara yang akan dibentuk nantinya
         terdiri dari lima sila (yang kemudian diberi nama Pancasila). Dari
         lima sila tersebut bisa diperas menjadi tiga sila disebut “Trisula”,
         hingga akhirnya jika diperas lagi menjadi satu yaitu “Gotong
         Royong-. Dengan demikian apabila bangsa Indonesia meninggalkan
         semangat gotong royong, sama saja dengan meninggalkan identitas
         bangsa Indonesia sendiri.

                   Rapuhnya Identitas Nasional seperti yang diuraikan diatas
         merupakan titik lemah bagi penetrasi yang dapat mengancam
         ketahanan nasional. Pudarnya Identitas nasional akan melemahkan
         hakekat ketahanan nasional yang berisi keuletan dan ketangguhan
         serta mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
         nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk
         tantangan , ancaman , hambatan dan gangguan , baik yang datang
         dari luar maupun dari dalam untuk menjamin indentitas, integritas
         dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
         mencapai tujuan nasional.

14. Pokok-pokok Persoalan yang Ditemukan

         a. Rendahnya Pemahaman dan Pengamalan Masyarakat
         Terhadap Nilai-nilai Kearifan Lokal Dalam Kehidupan Sehari-
         hari. Bangsa Indonesia dengan nilai-nilai kearifan lokalnya, seperti
        budaya gotong royong dan toleransi, merupakan asal mula materi
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14