Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
36
Kelemahan dalam upaya penguatan identitas kebangsaan
dan pelestarian budaya saat ini karena kurang memperhatikan
berbagai hal. Pertama, bahwa penguatan identitas kebangsaan
kurang berbasis pada keragaman budaya, dikarenakan
ketidakjelasan konsep pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal
baik dalam hal pemahaman nilai dasar, instrumental dan praksis
serta kurangnya pelestarian tradisi dalam rangka memperkaya dan
memperkokoh khasanah budaya bangsa. Kedua, kurang atau
minimnya apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan
budaya, hal ini sebagai akibat dari masih minimnya perhatian dan
kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya
dibandingkan dengan kuatnya arus global. Ketiga, kurangnya
kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan
pemanfaatan warisan budaya. Keempat, kurangnya pengembangan
sumber daya kebudayaan melalui pengembangan kapasitas
nasional untuk melaksanakan penelitian, penciptaan dan inovasi.
Kegagalan dalam pemahaman dan pengembangan
keragaman budaya, apresiasi budaya, terbatasnya perlindungan
yang memadai dan pengembangan sumberdaya akan menyebabkan
hilangnya karakteristik atau kepribadian asli bangsa Indonesia,
seperti nilai-nilai solidaritas, kekeluargaan, ramah tamah, cinta tanah
air, kebersamaan, senasib sepenanggungan dan lain sebagainya
yang dahulu dianggap sebagai pemersatu bangsa Indonesia,
sekarang sudah mulai pudar. Pergaulan masyarakat yang baik
karena berlandaskan adat dan budaya yang santun mulai terdesak
oleh budaya global yang pragmatis, instan dan impersonal (kurang
memperhatikan aspek manusiawi). Bangsa Indonesia kurang
mampu mengadopsi, menyerap hal yang positif sekaligus menyaring
pengaruh global yang kurang relevan dengan identitas nasional.
Pemuda Indonesia lebih menyukai aliran musik K-pop dan Gangnam
Style grup Band Korea daripada dangdut atau keroncong Indonesia.