Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI

85

berperan dalam memperkuat identitas nasional guna menghadapi dampak
negatif dari globalisasi. Hal ini sekaligus sebagai langkah untuk
mewujudkan pembangunan bangsa dan karakter (nation and character
building) yang memadai. Adapun prospek kearifan lokal di masa depan
sangat dipengaruhi oleh kelembagaan yang mengelolanya, transformasi
atau penjabaran nilai-nilai kearifan lokal sebagai nilai dasar menjadi nilai
instrumental hingga menjadi nilai praksis, peran tokoh dalam memberikan
ketauladanan, serta sumber daya yang ada untuk mendukung pengelolaan
kearifan lokal tersebut.

Dalam revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal, terdapat tiga unsur pelaku
yaitu negara atau pemerintah, swasta dan masyarakat. Namun dari
ketiganya yang menjadi unsur paling dominan adalah negara. Karena
fungsi pengaturan yang memfasilitasi unsur swasta dan masyarakat adalah
negara/pemerintah, yang sekaligus menjalankan fungsi administratif
penyelenggaraan pemerintahan. Peran pemerintah melalui kebijakan-
kebijakan publik sangat penting, baik dalam memfasilitasi mekanisme/
proses bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun kontrol dan
penegakkan norma hukum.

Pada bab ini akan dibahas konsepsi revitalisasi nilai-nilai kearifan
lokal guna memperkuat identitas nasional dalam rangka meningkatkan
ketahanan nasional dengan merumuskan kebijakan yang akan dijadikan
pedoman bagi langkah lebih lanjut. Berdasarkan kebijakan tersebut,
kemudian akan ditentukan beberapa strategi untuk mewujudkan kebijakan
yang telah ditetapkan, yaitu melalui strategi: Terberdayakannya nilai-nilai
kearifan lokal dalam kehidupan nyata, Berfungsinya kelembagaan
pengelola nilai-nilai kearifan lokal secara maksimal, Meningkatnya
ketauladanan tokoh-tokoh formal, informal dan non-formal dalam
mengaplikasikan nilai-nilai kearifan lokal, Meningkatnya dukungan sumber
daya yang meliputi sarana prasarana, SDM dan anggaran. Selanjutnya dari
strategi tersebut dijabarkan lebih rinci ke dalam berbagai upaya.