Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
24
Bahwa Pancasila sebagai rule o f law merupakan suatu
legalisme yang mengandung gagasan bahwa keadilan dapat
dilayani melalui pembuatan system peraturan dan prosedur yang
bersifat obyektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom26.
Sebagai makhluk sosial dalam kehidupan berbangsa maka terjadi
interaksi hubungan sosial antar masyarakat yang beraneka ragam
budaya diseluruh wilayah, temyata didalam pelaksanaan interaksi
saat ini masih banyak terjadi benturan antar suku, antar umat
beragama, antar kelompok, dan antar daerah terjadi dimana-mana.
Sebagai contoh adanya konflik dibeberapa daerah, baik
konflik horizontal di Poso dan Maluku maupun konflik vertikal terjadi
dimana-mana antara masyarakat dengan pemerintah termasuk
terjadi di Papua dan demo kaum buruh dan lain sebagainya.
Berbagai konflik yang terjadi tersebut telah banyak menelan korban
jiwa antar sesama warga dalam kehidupan masyarakat, seolah-olah
wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang
lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan bangsa
Indonesia akibat munculnya ego kedaerahan dan primordialisme
sempit. Padahal Pancasila sebagai aturan hukum sudah ada dalam
nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat. Namun seolah masyarakat
maupun pemimpinnya kurang merespon dengan baik. Nilai-nilai
Pancasila tidak lagi terperhatikan sebagai aturan yang bisa mengikat
suatu tindakan ataupun kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
sosial tersebut. Apalagi kegiatan atau tindakan itu hanya untuk
kepentingan pemimpin ataupun kelompoknya sendiri. Sebagian para
pemimpin, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat sudah
kehilangan rasa akan aturan yang ada dan terkandung dalam nilai-
nilai Pancasila. Penyebabnya adalah belum adanya ketegasan
hukum yang tertuang jelas dalam regulasi atau kebijakan-kebijakan
pemerintah apabila terjadi pelanggaran yang berasal dari kesalahan
pengimplementasian Pancasila. Tidak ada ketegasan sangsi inilah
yang diyakini oleh para pemimpin dan masyarakat sosial kita sudah
Logcit, hal 258