Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

36

         Implikasi implementasi sismennas pada pengelolaan SDA
dapat dilihat dari realisasi dan kondisi saat ini. Pengelolaan SDA
belum berjalan secara optimal, masih banyak masyarakat yang
menyampaikan keluhannya atau proses terhadap pemerintah,
sehubungan dengan banyaknya kebijakan pengelolaan SDA
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kualitas dan kuantitas
banjir meningkat, kekeringan irigasi sering terjadi, kurangnya
supply air minum/air bersih sering dirasakan masyarakat,
program pembangunan bidang sumber daya air yang tumpang
tindih, egosektor sangat kental. Kondisi seperti ini tentunya
membawa dampak terhadap kesejahteraan masyarakat menurun
dan ketahan pangan akan menurun pula. Dengan demikian
masyarakat tidak bisa merasakan hasil pembangunan. Kondisi
seperti ini sebagai dampak dari lemahnya implementasi
Sismennas dalam pengelolaan SDA, dan berimplikasi terhadap
menurunnya kesejahteraan masyarakat dan kurangnya
keterjaminan ketahanan pangan. Sebaliknya bila pengelolaan
SDA berhasil dengan implemtasi sismennas yang kuat, maka
komplain masyarakat akan berkurang dan pengelolaan SDA
mencapai sasaran serta keterjaminan keberadaan air akan
meningkat.

         Data lapangan membuktikan bahwa kurang optimalnya
pengelolaan SDA membawa implikasi terhadap menurunnya
ketahanan pangan. Negeri indonesia tercinta sebagai negara
agraris, memiliki areal tanaman padi sangat luas, 9,45 juta ha ,
tapi sangat ironis temyata masih juga mengimpor beras dari
negara ASEAN. Tentunya kondisi seperti ini sangat berat dan
periu kerja keras, untuk setiap aparat pemerintah dalam sektor
pertanian mensukseskan Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2011, tentang instruksi pencapaian surplus 10
juta ton beras pada tahun 2014 dan diperiukan percepatan
pelaksanaan pengelolaan SDA yang baik.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15