Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

27

(Sarwono Sudarto, 2004). Sementara ekonom Central for Information and
Development Studies, Umar Juoro, menyatakan bahwa “minimnya
penduduk Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal
khususnya perbankan, mengindikasikan adanya ketimpangan pendapatan
masyarakat”.23

       Rendahnya financial literacy dengan rendahnya akses ke perbankan
adalah dua hal yang saling terkait, sebagaimana dua sisi mata uang.
Rendahnya melek keuangan mengakibatkan rendahnya akses kepada
perbankan, di satu sisi rendahnya akses juga menyebabkan masyarakat
semakin tidak memiliki pengetahuan tentang keuangan dan perbankan.
Kedua hal tersebut juga erat kaitannya dengan pendapatan masyarakat.

c. Akses masyarakat pada Perbankan.

       Survei Bank Dunia tahun 2010 menunjukkan hanya 49%' penduduk
Indonesia yang memiliki akses kepada lembaga keuangan formal. Hasil
survei tersebut sejalan dengan temuan Bank Indonesia melalui Survey
Neraca Rumah Tangga 2011 yang menunjukkan, bahwa rumah tangga
yang memiliki rekening tabungan di lembaga keuangan (bank dan non­
bank) adalah sebesar 48%.24Jadi, jumlah masyarakat yang belum memiliki
rekening tabungan di lembaga keuangan perbankan atau lembaga
keuangan non-bank mencapai 52%. Hasil kedua survei tersebut semakin
menegaskan bahwa keterbatasan akses masyarakat terhadap sistem
keuangan harus segera dikurangi, karena akses masyarakat pada lembaga
keuangan merupakan alat untuk mempercepat pemerataan pendapatan.

       Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sebenarnya kegiatan usaha
perbankan sebenarnya sangat bagus perkembangannya. Tabel III
(terlampir) menunjukkan, bahwa hampir di semua pos-pos penting bisnis
mengalami kenaikan dua kali lipat lebih.25 Jika hal tersebut dikonfrontir
dengan hasil survei Bank Dunia maupun Bank Indonesia, maka persoalan

23 Lihat di http://www.investtor.co.id/....... /41195 (diunduh pada tanggal 9 April 2013
         pukul 22.00 wib)

24 Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, Booklet
         Keuangan Inklusif, 2012.

25 Lihat juga tabel iv, tabel v, dan tabel vi (terlampir)

                                                                                                                                                                                                       tahmi akbar idries-ppmxWt
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17