Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
78
energi air dengan menggunakan mikrohidro maupun energi
biomas. Pembangkitan listrik dengan menggunakan BBM
sedapat mungkin dihindari sebab biaya produksisnya mahal
dan distribusi BBM relatif lebih susah untuk daerah terpencil.
Kalaupun terpaksa menggunakan BBM untuk pembangkitan
listrik, harus dibarengi dengan usaha produktif secara
kolektif untuk menutup biaya pembangkitan menggunakan
BBM. Untuk daerah terpencil yang penduduknya jarang,
digunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Penggunaan PLTS yang sampai saat ini harganya masih
mahal dan hanya menghasilkan listrik dalam jumlah yang
sangat kecil, hanya bersifat sementara sampai masyarakat
daerah tersebut dapat terkoneksi oleh jaringan listrik.
Pemahaman untuk memindahkan pemukiman masyarakat
secara berkelompok dan tidak tersebar dalam wilayah yang
luas akan memudahkan pembangunan infrastruktur energi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b) Peningkatan infrastruktur untuk distribusi bahan bakar
baik BBM maupun BBG yang handal akan membuat
masyarakat merasa nyaman dan aman dalam penggunaan
energi. Tersedianya SPBU maupun SPBG untuk keperluan
transportasi masyarakat yang handal akan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas masyarakat dalam mendukung
aktifitasnya. Keperluan energi untuk rumah tangga juga perlu
dudukung oleh distribusi LPG yang merata dan secara luas
mudah diakses oleh masyarakat. Penyediaan infrastruktur
yang beragam akan mengurangi ketergantungan terhadap
BBM.
c) Infrastruktur energi untuk kebutuhan khusus, harus
dikembangkan kerja sama dengan pihak BUMN atau Swasta
untuk pengolahan produk unggulan lokal. Infrastruktur ini
meliputi infrastruktur energi untuk pengolahan hasil
perkebunan besar, atau hasil pertambangan, Infrastruktur