Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
52
Afghanistan di tahun 80-an, didukung dan difasiiitasi oleh Barat
sebagai perang tanding melawan Uni Soviet, adalah munculnya
dan pemeliharaan militansi Pan-Islam. Selanjutnya, kekejaman
dan pembersihan etnis terhadap Muslim di Bosnia,
pemberontakan Chechnya, perjuangan kemerdekaan Kashmir
dan Intifada Palestina menyegarkan dan meletus di tahun 90-an
setelah bubarnya Uni Soviet. Untuk membuat keadaan menjadi
lebih buruk, militansi muncul di Afghanistan, yang perlu
dijinakkan setelah berakhirnya Perang Dingin, mendapat tempat
di decade 90-an. Terjadi peningkatan radikalisme dan kelahiran
Al-Qaeda. Hal ini memunculkan reaksi berikutnya dari AS dan
Sekutu Barat-nya, tanggapan domestik mereka terhadap Muslim,
sikap mereka terhadap Palestina dan operasi di Irak,
menyebabkan terjadinya polarisasi total massa Muslim terhadap
AS dan Barat.
Selain di atas, peran AS dan Iain-lain dipandang sebagai bias
dan parsial dalam urusan internal negara-negara muslim. Diduga
mendukung mereka untuk pemberontak di Suriah dan
pemerintah yang didukung militer di M esir95 namun terlihat
berubah menjadi tindakan kekejaman dan ketidakadilan terhadap
penduduk muslim. Ini membantu unsur-unsur radikal seperti Al
Qaeda untuk membangkitkan sentimen muslim terhadap Amerika
Serikat dan barat dan mendapatkan kesempatan merekrut
anggota muslim untuk kepentingan Jihad mereka. Pada
beberapa hal, pihak Barat bahkan disalahkan karena mendukung
beberapa kelompok yang berafiliasi dengan unsur-unsur radikal
seperti Al Qaeda.Dukungan mereka, yang melaporkan, kepada
pemberontak di Suriah adalah salah satu contoh dalam hal ini.96
95 W awancara, Sekretaris Negara AS, John Kerry ke Wartawan Pakistan Hamid Mir
• ~ ‘ "rnews.com.OK/g-4-2013/oaoe2.asD diakses 5 August 2013.
.96 'UK govt urged to stop supporting Al-Qaeda-linked groups", http://ethenews.com.pk/8-4-
wgA.astw: diakses 5 August 2013.