Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
54
dan keamanan dikawasan laut China Selatan, ancaman terjadinya perang
antara Korea Utara-Korea Selatan, serta klaim China terhadap beberapa
wilayah di laut China Selatan, menjadikan perairan di kawasan regional
sebagai daerah rawan sehingga mengganggu lalu lintas pelayaran.
18. Perkembangan Lingkungan Nasional
Perkembangan lingkungan strategis nasional, yang perlu mendapat
perhatian dalam meningkatkan pelayanan transportasi laut berkaitan
dengan pengelolaan aspek astagatra, sebagai berikut:
a. Aspek Geografi
Posisi strategis Indonesia yang berada diantara dua benua dan dua
samudera, membawa keuntungan yang besar bagi bangsa Indonesia
terutama dibidang perdagangan dan transportasi, karena Indonesia
akan menjadi pusat lalu lintas perdagangan dan angkutan laut serta
udara, wilayah Indonesia yang sangat luas, yang terdiri dari 17.504
pulau dengan luas wilayah daiatan 1,9 juta km2dan lautan 5,8 juta km2,
merupakan peluang dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan
menjadi potensi untuk pengembangan pelayanan transportasi laut.
Namun disisi lain, kondisi geografis tersebut menjadikan wilayah
Indonesia dalam posisi terbuka dan dapat didekati dari segala penjuru,
sehingga rawan terhadap berbagai ancaman. Keadaan ini
membutuhkan tersedianya armada angkutan laut yang tangguh agar
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang ada dan mengatasi atau
mengeleminir berbagai ancaman yang timbul.
b. Aspek Demografi
Menurut data BPS, penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus
penduduk pada tahun 2010 tercatat kurang lebih 237,6 juta orang,
dengan laju pertumbuhan 1,49 per tahun. Hal ini merupakan potensi
yang sangat besar untuk menggerakkan roda pembangunan.
Sebaliknya, jika tidak mampu mengelola dengan baik, maka potensi ini
dapat memunculkan problema sosial dan sangat sulit untuk diatasi.
Sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia, Indonesia memiliki unggulan berupa bonus demografi, yakni