Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
32
Menjaga harmoni kehidupan beragama adalah hal yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat plural. Dan salah satu
cara menjaga sekaligus mewujudkan kehidupan beragama yang
harmonis adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama,
agar semua pihak bisa menerima bahwa perbedaan agama dengan
orang lain adalah sebuah realitas dalam masyarakat multikultural.
Selama ini upaya untuk harmonisasi kehidupan umat
beragama baru dilakukan sebatas dialog antar kalangan elit semata.
Tokoh-tokohnya pada umumnya para pemimpin organisasi sosial
keagamaan atau tokoh adat, tanpa melibatkan aspek kehidupan
lainnya seperti pranata sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini
disebabkan adanya anggapan bahwa tokoh elit merupakan
manifestasi dari sosok yang mempunyai kharisma.
Namun demikian sangat disayangkan pemahaman terhadap
nilai-nilai Pancasila masih dirasa kurang sebagai dasar pemersatu
bangsa. Dan karena pern ahaman agama yang sempit, dialog di
kalangan elit seperti tokoh masyarakat, agama maupun adat belum
menyentuh kalangan pranata sosial, ekonomi, pendidikan dan
lainnya. Akibatnya, dialog belum menyentuh akar rumput, padahal
justru di situlah akar permasalahan yang sebenarnya. Untuk itu,
penguatan pranata sosial perlu dilakukan sebagai upaya
harmonisasi kehidupan umat beragama.
b. Implikasi harmonisasi sosial terhadap keutuhan NKRI
Kepentingan nasional Indonesia yang vital dan permanen
adalah tetap utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Dalam mewujudkan kepentingan nasional tersebut, Negara
harus mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan, baik yang
bersumber dari luar maupun dari dalam negeri. Dalam mewujudkan
komitmen bangsa Indonesia yang anti-penjajahan dan penindasan
suatu bangsa terhadap bangsa yang lain, orientasi penyelenggaraan
pertahanan negara diarahkan sebesar-besamya untuk mewujudkan
daya tangkal yang handal terhadap ancaman pemecah-belah NKRI.
Keutuhan NKRI menghendaki adanya stabilitas nasional.