Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

35

                     Rendahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat
           terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan beragama sehari-hari
           terlihat dari prinsip bahwa ajaran agama yang benar hanya salah
           satu agama. Dampaknya terlihat dari banyaknya kasus konflik antar
           umat beragama dan diskriminasi agama di tengah-tengah
           kehidupan bermasyarakat. Begitu mudah masyarakat terprovokasi,
          sehingga masyarakat lain, terutama kelompok minoritas, selalu
          diliputi kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan sewaktu-waktu.

          c. Pemahaman agama yang sempit
                    Konflik antar agama banyak terjadi karena pemahaman yang

          sempit dan kaku terhadap ajaran agama. Umumnya masyarakat
          Indonesia meyakini bahwa agamanyalah yang paling benar, kalau
          bukan satu-satunya agama yang benar. Lazim pula pemeluk satu
          agama memandang rendah pemeluk agama lain.

                    Sempitnya pemahaman agama tersebut dapat terjadi akibat
          rendahnya mutu dan tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat
          Indonesia. Adapun rendahnya pendidikan itu umumnya diakibatkan
          oleh kurangnya kemampuan ekonomi mereka.

                    Kita hanya bisa membuat dugaan mengenai sebab-akibat itu.
          Tetapi satu yang jelas, pemahaman agama yang sempit dan kaku
          dapat menimbulkan konflik antar agama maupun konflik internal
          dalam satu agama. Pemahaman sempit dan kaku melahirkan
          fanatisme yang berlebihan. Masyarakat yang punya pemahaman
          demikian sa ngat mudah diprovokasi oleh dan untuk kepentingan
          pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Sebagaimana dikatakan
          Imdadun Rahman, Komisioner Komnas HAM, fanatisme agama
         kerap dijadikan komoditas politik. "Kepala daerah juga
         memanfaatkan fanatisme agama untuk mencari simpati masyarakat
         Akibatnya, setelah ia terpilih, muncul peraturan daerah yang isinya
         mendiskriminasi kelompok minoritas agama."”

                   Disintegrasi NKRI pun dapat terjadi bila pemahaman agama23

23'Fanatisme Agama Dijadikan Komoditas Politik* The Wahid Institute, Jakarta, Jumat (28/12/2012)
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10