Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

35

           kelima titik atau lokasi yang masih menjadi permasalahan tapal batas
          antara kedua negara tersebut, Titik Pertama di patok T.500, Pada
          titik ini masalahnya adalah walaupun sudah ditinjau bersama antara
          Indonesia dengan Malaysia pada 1912 dan 1915 dengan
          mencocokkan dari masing-masing peta yang dimiliki namun pada
          patok ini belum ada titik temu, Kalau diplotkan dengan petanya
          Malaysia tidak pas, tapi kalau peta Indonesia sudah pas, Titik yang
          kedua, pada patok B.2700, Titik Ketiga B.3100 juga tidak pas pada
          peta yang dimiliki Indonesia dan Malaysia, Selanjutnya Titik Keempat
          adalah perbatasan di wilayah Sungai Sinapad Kecamatan Lumbis
          Ogong Kabupaten Nunukan, Malaysia menghendaki bahwa sungai
          tersebut termasuk wilayahnya padahal masih wilayah Indonesia
          sesuai hasil koordinasi, penelitian dan pemasangan patok pada 1915
          Sungai Sinapad ini masuk wilayah kita (Indonesia) dan patoknya tidak
          pernah bergeser/berubah. Tapi Malaysia mengklaim sebagai
         wilayahnya, sehingga apabila keinginan Malaysia yang diikuti, maka
          Indonesia akan kehilangan 4.800 hektar yang di dalamnya hutan dan
          kayu berukuran besar. Kemudian Titik Kelima yang menjadi masalah,
         adalah Sungai Simantipal dimana titik ini sesuai dengan perjanjian,
          peletakan patok pada tahun 1977, tapi tiba-tiba pada 1985 dan tahun
         2000-an, Malaysia mengklaim sungai ini sampai ke hulu diklaim
         masuk wilayahnya. Penyelesaian sengketa kelima patok/ titik yang
         bermasalah ini, telah dibentuk tim antara Indonesia-Malaysia namun
         belum ada titik temu.30 Apabila kelima titik tersebut tidak dapat
         diselesaikan oleh kedua negara dengan jalan damai/ negosiasi
         persuasif maka tidak menutup kemungkinan akan dapat mengarah
         pada konflik terbuka antara kedua negara.

         b. Kurangnya pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan
         darat.

                   Kurangnya pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan,
         disebabkan karena belum memadainya sarana dan prasarana dasar

30Lima Titik Perbatasan Rl-Malaysia Masih bermasalah diakses dari,
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/13/mez01 n-wah-lima-titik-perbatasan-
rimalaysia-masih-bermasalah(Pada tgl 18-5-2013 jam 21.15 Wib)
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10