Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
37
Para pengelola idealnya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
lebih komprehensif mengenai esensi permasalahan yang ada di
wilayah perbatasan darat. Namun sampai saat ini para pengelola
kurang memiliki pengetahuan yang diharapkan tersebut sehingga
pengelolaan perbatasan belum mampu menjamin penegakan
kedaulatan NKRI dalam rangka mewujudkan Ketahanan Nasional.
Sebagai gambaran, saat ini data menunjukkan bahwa Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami kenaikan baik
dalam nilai indeks maupun peringkat. Ranking IPM Indonesia sama
dengan IPM Afrika Selatan, yakni 121 dari 187 negara. Naik 3
peringkat dari urutan 124 pada tahun lalu. Demikian rilis yang
disampaikan United Nation Development Program (UNDP), Selasa
(19/03). IPM Indonesia tahun 2012 dalam Laporan Pembangunan
Manusia 2013, adalah 0,629. Indeks tersebut naik 3 titik dan
menempatkan Indonesia pada peringkat 121 dengan indeks 0,624.
Dengan indeks itu, Indonesia masuk kategori menengah dalam
pembangunan (sama dengan Afrika Selatan).32 Data tersebut
menggambarkan betapa rendahnya kualitas pembangunan sumber
daya manusia Indonesia secara umum dan secara khusus di wilayah
perbatasan darat Kaltim dan Kaltara dengan Malaysia.
d. Kurangnya pengamanan di wilayah perbatasan darat.
Pengamanan di wilayah perbatasan Indonesia, khususnya di
wilayah Kaltim dan Kaltara, menurut Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai masih lemah/kurang.
Banyak penangkapan atau penyitaan senjata yang berasal dari
Philipina Selatan diselundupkan melalui jalur perbatasan Kaltim dan
Kaltara menuju ke Sulawesi lalu ke Pulau Jawa. Contohnya, Abu
Umar yang telah ditangkap dua tahun lalu memasukkan senjata
melalui perbatasan Kaltim dan Kaltara kemudian naik kapal ke
32 Indeks Pembangunan manusia Indonesia diakses dari:
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=42831-UNDP:-lndeks-Pembangunan-
Manusia-di-Indonesia-Naik (Pada tgl 18-5-2013 jam 20.00 Wib)