Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

c. Konsep P artai Politik.
                  Partai politik berkembang sebagai bagian dari sebuah sistem

         demokrasi. Beberapa pemikiran teoritis tentang konsep partai politik yang
         merupakan bagian dari sebuah sistem demokrasi khususnya tentang
         keikutsertaanya dalam pemilu untuk mencari dan mempertahankan
         kekuasaan, sebagai berikut: Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik
         (1992:116) mendefmisikan partai politik sebagai: “Kelompok anggota
         yang terorganisasikan secara rapi dan stabil yang dipersatukan dan
         dimotivasi dengan ideologi tertentu, dan yang berusaha mencari dan
         mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilihan umum
         guna melaksanakan altematif kebijakan umum yang mereka susun”.

                  Sementara menurut Guru Besar Ilmu Politik, Miriam Budiardjo
         dengan mengutip pemikiran Sigmun Neuman, dalam buku Partisipasi
         Politik dan Partai Politik (1998:16-17) mendefmisikan partai politik
         sebagai: “Organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang
         aktif dalam masyarakat, yang memusatkan perhatiannya pada menguasai
         kekuasaan pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan
         rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang
         berbeda-beda. Dengan demikian partai politik merupakan perantara besar
         yang menghubungkan kekuasaan-kekuasaan dan ideologi sosial dengan
         lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan yang mengkaitkannya
         dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas”.

10. T injauan Pustaka.

         Menurut Sofian Effendi, Sjafri Sairin, dan Alwi Dahlan (1993: 403-404)
dalam bukunya yang beijudul “Membangun Martabat Manusia Indonesia”
menyatakan bahwa: Pemimpin yang berwawasan kebangsaan tidak akan mengejar
popularitas sesaat, tapi memiliki visi kebangsaan yang jelas, sehingga akan lebih
menekankan dirinya untuk berpikir, berbuat dan bersikap secara benar. Sebab
pencarian popularitas menjadi penyebab timbulnya tindak manipulasi tidak hanya
atas pimpinannya, melainkan memanipulasi diri sendiri. Oleh karena itu, untuk
memperoleh pemimpin yang memiliki visi NKRI mesti dilakukan secara terbuka
dan demokratis. Keuntungan yang diperoleh dari perekrutan yang terbuka adalah;

                                                   22
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11