Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
11
ketahanan Bangsa Indonesia. Menghadapi ancaman nyata tersebut maka
diperlukan langkah konkrit dalam rangka mengimplementasikan Wawasan
Nusantara oleh disegenap potensi kekuatan bangsa dalam mewujudkan
kehidupan demokrasi. Agar sesuai dengan koridor dan kerangka berpikir
kepentingan nasional, maka pada proses pemecahan masalah dalam
pengimplementasian wawasan nusantara tetap harus berpedoman kepada
paradigma nasional dan peraturan perundang-undangan terkait.
7. Paradigma Nasional.
a Pancasila sebagai Landasan Idiil.
Semua mahluk manusia mempunyai harapan indah untuk masa
depannya, sebagai “mimpi" nya untuk meraih masa depan yang indah.
Manusia baik sebagai individu maupun kelompok ( suku, masyarakat,
bangsa ) tentunya mempunyai harapan atau “mimpi” kedepan berupa
suasana masyarakat yang indah-indah, termasuk Bangsa Indonesia
sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Pancasila yang memiliki nilai-nilai taqwa, toleran, beradab, humanis,
kekeluargaan, mufakat, bijaksana, adil, sejahtera merupakan “mimpi” indah
bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan penuntun dan pengikat
moral, serta merupakan norma sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. Hal ini berarti
bahwa landasan etika dan moral Pancasila harus mewarnai sikap dan
perilaku segenap masyarakat yang dapat melahirkan sosok dan wujud
kepribadian bangsa Indonesia. Dalam butir-butir Pancasila terdapat contoh
dari pengamalan Pancasila yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa
Indonesia dalam kebersamaan tekad untuk membangun dan menata
kehidupan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila
sebagai kekuatan hukum mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi
para penyelenggara Negara ( Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif ). Di sisi