Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
48
BAB V
KONDISIIMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA YANG DIHARAPKAN
20. Umum.
Indonesia sebagai’ negara kepulauan terbesar, yang posisinya terletak pada
persimpangan jalan antar dua benua dan dua samudera, yang mempunyai
pengaruh-pengaruh ideologis, politis, sosial ekonomi, hankam maupun
demografis. Terlebih lagi di era globalisasi yang melanda dunia saat ini,
pengaruh nilai-nilai universal terhadap suatu bangsa merupakan keniscayaan
yang tidak mungkin untuk dihindari. Nilai-nilai universal yang masuk ke dalam
-kehidupan berbangsa dan bemegara bagi bangsa Indonesia menimbulkan reaksi
yang berbeda-beda, bagi masyarakat yang telah berada pada tataran kehidupan
yang mapan dan berpendidikan memadai, arus globalisasi tersebut diterimanya
sebagai perubahan paradigma dalam pergaulan hidup antar bangsa dan mereka
akan menerimanya sebagai perubahan menuju kemajuan. Akan tetapi bagi
masyarakat yang relatif masih terbelakang atau terbatas tingkat pendidikannya,
tekanan arus globalisasi tersebut justru membuat mereka mengasingkan dan
menutup diri sehingga dapat saja mengkristal kearah sikap primordial yang
sempit. Sikap primordial yang sempit tersebut bila melanda masyarakat banyak,
maka akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman Wawasan nusantara yang
merupakan implementasi dari konsepsi geografi dan geopolitik bemegara bangsa
Indonesia, oleh karena itu pemahaman Wawasan nusantara pada segenap
komponen bangsa Indonesia, merupakan suatu jawaban demi keutuhan dan
kelangsungan NKRI melalui implementasi Wawasan nusantara untuk dapat
mewujudkan kehidupan demokrasi dalam rangka meningkatkan ketananan
nasional.
21. Implementasi Wawasan Nusantara yang diharapkan.
Konsep-konsep dasar “enam batu bangun” Wawasan nusantara yang
terdiri dari: Bhineka Tunggal Ika, Persatuan dan Kesatuan, Kebangsaan, Tanah
air, Negara kebangsaan dan Negara Kepulauan, diharapkan dapat dipahami dan