Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
50
lengkapnya berbunyi “Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharmma Mangrva”,
merupakan kondisi dan tujuan kehidupan yang ideal dalam lingkungan
masyarakat yang serba majemuk dan multi etnik14.
Diharapkan masyarakat Indonesia dapat memahami perbedaan-
perbedaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bemegara. Perbedaan suku, agama, ras maupun golongan (SARA),
merupakan suatu kekuatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemajuan bangsa, serta merupakan suatu anugerah Tuhan YME. Dalam
pergaulan sesama anak bangsa di era demokrasi, sudah seharusnya
menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bemegara, sehingga tidak perlu lagi adanya tindak
kekerasan hanya karena perbedaan pendapat, kepentingan dan
pandangan serta suku,agama, ras maupun golongan (SARA), bila hal
tersebut dapat terlaksana maka dapat mewujudkan kehidupan demokrasi
yang ber- Bhineka Tunggal Ika yang pada akhimya dapat meningkatkan
ketahanan nasional bangsa.
b. Konsep Persatuan dan Kesatuan.
Persatuan yang diartikan sebagai gabungan (ikatan atau kumpulan)
beberapa bagian yang sudah bersatu, sedangkan Kesatuan ialah keesaan,
sifat tunggal, atau keseutuhan. Sebutan persatuan bangsa berarti
“gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu”. Dalam hal ini, masing-
masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-
ciri tertentu yang bersatu. Konsep persatuan dan kesatuan bagi bangsa
Indonesia bukan sesuatu yang asing, hal itu dapat terlihat pada praktik
gotong royong dalam pemecahan masalah kehidupan serta sikap
penoiakan terhadap praktik individualisme. Bangsa Indonesia yang
merupakan makhluk sosial secara naluriah tidak akan dapat hidup
menyendiri, perlu bersatu agar dapat menghimpun kekuatan untuk
mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri.
14Lemhannas, Sub B.S Wasantara, Modul-1 hal-5