Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
29
telah diperjuangkan sejak deklarasi Juanda. Harus diakui sampai saat ini
pemahaman dan kesadaran bangsa Indonesia terhadap eksistensinya
sebagai negara kepulauan masih kurang, rendahnya kesadaran geografi ini
dapat berpengaruh negatif terhadap kepedulian atas permasalahan
teritorial yang berdampak ada rendahya rasa cinta/bangga tanah air dan
kesadaran bela negara. Menurunnya kesadaran geografi masyarakat
Indonesia telah tampak sejak duduk di bangku sekolah, mereka kurang
mendapat pelajaran geografi yang memadai apalagi untuk memahami peta
geografi Indonesia. Rendahnya apresiasi terhadap pelajaran geografi di
sekolah-sekolah juga ditunjukkan dengan semakin sedikitnya porsi
pelajaran geografi pada kurikulum pendidikan nasional. Pemberian
pelajaran sejarah dan ilmu bumi Indonesia tidak benar-benar diajarkan, dan
lebih banyak didikte atau menyalin. Asas negara kepulauan yang telah
melahirkan konsep Wawasan Nusantara, seharusnya menjadi pemahaman
dan mindset kita bersama dalam memahami geopolitik Indonesia. Asas
negara kepulauan merupakan suatu konsep tentang kesatuan nasional
bangsa Indonesia yang disatu pihak menunjukkan perlu adanya kesatuan
ruang wilayah yang terdiri dari gugusan pulau dan laut yurisdiksi nasional,
tetapi di pihak lain memperlihatkan kepekaan dan ketoleransian yang
sangat tinggi terhadap kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari
banyak suku bangsa dengan tradisi, seni budaya bahkan dengan bahasa
yang berlainan. Kesatuan (entity) inilah yang diikat oleh ideologi dan
falsafah yang sama dan didorong oleh tekad untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa dan negara yang mendiami nusantara.
13. Implikasi Wawasan Nusantara terhadap perwujudan kehidupan
demokrasi dan implikasi perwujudan kehidupan demokrasi
terhadapKetahanan Nasional.
a. Implikasi Terhadap Kehidupan Demokrasi.
Perdana Menteri Djuanda pada tanggal 13 Desember tahun 1957