Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

24

        merupakan landasan dan dasar hukum sekaligus pandangan hidup perilaku
       menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tercipta kerukunan hidup
        berbangsa. Dengan adanya kerukunan dalam berbangsa dan bemegara,
        akan memberi kedamaian karena mampu menumbuhkan sikap saling
        menghargai dalam komunitas yang beragam dan etnis yang berbeda.
        Tujuan dari kerukunan adalah untuk menciptakan kedamaian sosial dalam
        masyarakat yang beragam, hal ini dapat terwujud manakala pemerataan
        ekonomi dapat berjalan sesuai dengan sila ke lima Pancasila yaitu Keadilan
        Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kenyataan saat ini, nilai-nilai luhur
        dalam Pancasila tersebut merupakan hal yang langka kita temukan karena
        kurangnya keteladanan khususnya para pemimpin yang lebih banyak
        mengedepankan kepentingan kelompoknya, sehingga terjadi perang
        kepentingan antar kelompok/pemimpin. Masyarakat banyak disuguhi aksi
        pertikaian antar elit politik yang dapat dilihat secara langsung lewat media
        massa, hal ini tentu saja akan berpengaruh negatif terhadap pendidikan
        politik masyarakat karena mereka, apalagi yang pendidikannya terbatas
        akan meniru apa yang dilihat para elit, sehingga dapat berakibat kepada
        ancaman disintegrasi bangsa yang pada gilirannya akan mempengaruhi
        Ketahanan Nasional.

        c. Konsep Kebangsaan.
                  Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian suatu

         bangsa yaitu antara lain Ernest Renan (Perancis) menyatakan Bangsa
        terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama. Sementara Otto
         Bauer (Jerman) mendefinisikan Bangsa adalah suatu tertib masyarakat
         yang muncul dari kesamaan karakter atau karena kesamaan nasib.11 Dari
         uraian para ahli tersebut terlihat bahwa pada intinya suatu bangsa
         terbentuk karena timbul perasaan yang sama sebagai satu kesatuan
         meskipun pada dasamya mereka berbeda-beda. Dalam sejarah
         perjuangan bangsa Indonesia tercatat bahwa pada saat Sumpah Pemuda

11Lemhannas, Sub B.S. Wasantara, Modul-1 hal-6
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15