Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

23

individu serta kelompoknya. Sikap kenegarawanan seolah semakin langka
seiring euphoria politik dan makin dinamisnya proses demokrasi, sehingga
para pemimpin justru seringkali melanggar norma, etika moral dan nilai
dasar kebangsaan. Banyak kalangan menilai bahwa proses demokratisasi
telah menimbulkan persoalan baru sehingga pemimpin berciri negarawan
sulit muncul ke permukaan. Jika dahulu para founding fathers mampu
menunjukkan kenegarawanannya, maka dewasa ini peran negarawan
semakin minim dan akhirnya berimplikasi terhadap partisipasi rakyat,
khususnya di bidang politik.

         Oleh karena itu, sebelum melakukan elaborasi lebih lanjut mengenai
peran negarawan guna meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam
rangka Ketahanan Nasional, maka pada bagian selanjutnya dalam tulisan
ini terlebih dahulu akan dilakukan analisis tingkat awal untuk mengetahui
peran negarawan saat ini, lalu bagaimana implikasinya terhadap partisipasi
politik masyarakat dan implikasi partisipasi politik masyarakat terhadap
ketahanan nasional, serta pokok-pokok persoalan apa saja yang ditemukan
terkait dengan kondisi tersebut.

12. Peran Negarawan Saat ini.
         Jika dilihat berdasarkan faktor historis bangsa Indonesia, maka

dapat dicermati bahwa sesungguhnya kepemimpinan nasional di negara ini
dilahirkan melalui fase-fase perjuangan, mulai dari yang bersifat lokal dan
tradisional, sampai pada perjuangan bersifat nasional dan global. Setiap
fase perjuangan itu pada hakikatnya merupakan proses membentuk
pemimpin negarawan dan bagian integral dari usaha untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Oleh
karena itu, manakala tujuan dan cita-cita nasional yang telah dirintis oleh
para pendiri bangsa tersebut belum dapat direalisasikan, maka para
pimpinan nasional tentu harus melakukan introspeksi dan evaluasi.

         Upaya untuk mengintrospeksi dan mengevaluasi diri tersebut patut
dilakukan mengingat rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap
kinerja kepemimpinan nasional. Hal ini direpresentasikan oleh data
Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengukur pendapat 1.200
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16