Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

15. Umum.

         Era globalisasi telah menuntut adanya pemahaman atau konsepsi
baru tentang kepemimpinan dan daya saing bangsa. Kepemimpinan di era
global mestilah sesuai dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Ginanjar16,
mengurai empat fenomena abad ke-21: Pertama, ekonomi nasional akan
semakin terintegrasi ke dalam ekonomi global. Kedua, interaksi
antarbangsa dan antarnegara akan berlangsung semakin intensif, terbuka,
dan transparan. Dalam proses interaksi demikian, maka dengan mudah
terjadi pertukaran dan adaptasi nilai-nilai budaya di antara bangsa-bangsa
di dunia. Ketiga, di bidang politik dan hankam dinamika politik di dalam
negeri baik secara langsung maupun tidak langsung, dipengaruhi oleh
perkembangan politik internasional. Keempat, kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, berlangsung
amat cepat dan harus bisa diantisipasi. Karena itulah, model kepemimpinan
yang ideal di masa depan merupakan kombinasi dari kualitas-kualitas
berikut (i) kemampuan mengantisipasi kecenderungan global, (ii) berani
melakukan upaya mengubah kesadaran untuk maju yang tercermin pada
keandalan dalam mengembangkan iptek dalam rangka meningkatkan daya
saing bangsa, (iii) membangkitkan semangat dan mengilhami bawahan
atau anggota organisasi untuk mengeluarkan usaha ekstra dalam
mencapai tujuan organisasi, tanpa merasa ditekan atau tertekan dan (iv)
responsif-adaptif-akomodatif terhadap tuntutan keterbukaan dan
demokratisasi.

         Dinamika daya saing bangsa-bangsa di dunia global saat ini terus
meningkat seiring perkembangan teknologi yang menguasai dunia dalam
setiap aspek kehidupan. Fenomena ini telah memperpendek ruang (jarak)
dan waktu, sehingga proses kehidupan dirasakan berjalan tanpa batasan.

 16 Ginanjar. 1997. Tantangan Kepemimpinan Abad Ke-21. Disampaikan pada Pelantikan Perwira
 TNI Angkatan Udara.

                                                         36
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15