Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
13
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
6. Umum.
Pemberdayaan Seniman Tradisional membutuhkan landasan
pemikiran yang digunakan untuk memajukan dan mengembangkan
berbagai aspek kehidupan mereka sekaligus melindungi kekayaan kreatif
bangsa dalam rangka Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional menjadi
wujud bagi negara mencapai kepentingan nasional yang bermuara pada
cita-cita nasional dan tujuan nasional.
Gaung globalisasi, yang mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah
membuat masyarakat dunia termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap
menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek
kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah seni budaya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam
berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya yang tercermin dalam
berbagai ekspresi kesenian. Berbagai kelompok masyarakat di Indonesia
dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas dan kemudian
dapat menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat, di antaranya
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Bentuk Tradisional (PTEBT).
Kondisi perkembangan dan perubahan Pengetahuan Tradisional dan
Ekspresi Bentuk Tradisional (PTEBT) tersebut tidak berlangsung dengan
mulus tetapi dipenuhi oleh gesekan dan benturan nilai-nilai, norma-norma,
institusi-institusi dan pola-pola pikir masyarakat. Samuel Huntington
menyebutnya dengan benturan peradaban dan kebudayaan.12 Iklim
keterbukaan dan kebebasan yang menyertainya melahirkan berbagai
peristiwa sosial, politik, dan kebudayaan yang berpengaruh cukup
12Samuel P. Huntington. Benturan Antarperadaban Dan Masa Depan Politik
Dunia,Terjemahan M.Sadat Ismail dari The Clash o f Civilizations and the Remaking of
World Order, Yogyakarta: Qalam, 200, 38.