Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

29

 Integrated Maritime Surveillance System (IM SS). Merupakah
 sistem pengawasan pantai yang terintegrasi dan dapat memberikan
 informasi secara real time terhadap kontak atau kapal-kapal yang,
 lewat atau yang dicurigai dengan maksud untuk menjamin
peningkatan upaya pengawasan dan pengamanan di perairan
yurisdiksi nasional khusunya di Selat Malaka dan di Laut Sulawesi,
TN I A L berupaya menggunakan kemajuan T IK dengan mengemĀ­
bangkan Sistem Pemantauan Kelautan Terpadu dengan nama
Proyek IM SS IA dan 1206, sebagian dari proyek tersebut merupakah
hibah dari pemerintah A S . Diluar sistem IM SS yang dimiliki oleh T N I
A L , terdapat beberapa sistem lain dimana fungsinya tidak jauh
berbeda dengan T N I A L seperti yang dimiliki oleh beberapa
stakeholder; antara lain Bakorkamla sebagai koordinator untuk perĀ­
masalahan keamanan laut, kementerian Kelautan dan Perikanan
(K K P ), Direktorat Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) memiliki sistem
yang dibangun dengan arsitektur yang berbeda-beda dan
keseluruhannya tidak saling terhubung. Dalam tubuh T N I, sistem
IM SS yang tergelar saat ini juga belum dapat terintergrasi antara
Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) T N I Angkatan Laut
dengan Puskodal yang ada di T N I Angkatan Udara maupun T N I
Angkatan Darat. Arsitektur yang tidak open Source menyulitkan
seluruh sistem tersebut untuk melaksanakan interoperability.

          Masih adanya kesenjangan sosial yang sangat tajam di
kalangan masyarakat pesisir pantai, masih banyak masyarakat
dibawah garis kemiskinan sehingga banyak melakukan kegiatan
illega1 seperti penyelundupan, penangkapan ikan dengan bahan
peledak yang dapat merusak lingkungan laut, serta kegiatan
kejahatan lain seperti perompakan/pembajakan di beberapa tempat
seperti selat Malaka. Disisi lain dengan melihat letak geografis
Indonesia yang berada di pertemuan antara lempeng Australia dan
   1   2   3   4   5   6   7   8