Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
42
c. Kurangnya kapasitas dan jaringan infrastruktur logistik
Kondisi jalan nasional Indonesia sekitar 86% baik, kondisi ini
cukup baik dibandingkan dengan kondisi di negara-negara
berkembang lainnya yaitu rata-rata 70%. Tetapi kepadatan jalan
yang menggunakan jalan nasional tinggi sehingga kecepatan
kendaraan relatif rendah yaitu 40 km/jam sampai dengan 45
km/jam. Kapasitas daya dukung jalan terhadap pergerakan
barang yang rendah dapat meningkatkan biaya
logistik/transportasi
Untuk membagi beban jalan raya pada angkutan darat, kereta
api dinilai belum mampu melakukannya karena masih terbatasnya
jaringan rel, masih single track dan belum banyaknya kereta api
yang melayani angkutan barang jarak jauh. Kereta api merupakan
moda transportasi yang paling efisien dan murah dalam
pengangkutan per kilogram barang untuk jarak angkut melebihi
500 km. Namun pada prakteknya perusahaan-perusahaan logistik
lebih memilih menggunakan truk untuk pengangkutan barang di
sepanjang jalur Pantura sejauh sekitar 1.000 km.65Menurut Guru
Besar Institut Teknologi Bandung Ofyar Tamin, Profesor dalam
bidang Perencanaan dan Permodalan Transportasi, moda
transportasi kereta api kurang diminati kalangan industri logistik
karena dinilai gagal dalam memperbaiki diri. Padahal, kereta api
dapat menekan biaya logistik. Penyebab gagalnya moda
transportasi kereta api adalah buruknya pengelolaan kereta api di
Indonesia sehingga industri pengiriman barang atau logistik tidak
menjadikan moda transportasi ini menjadi andalan66. Menurut
Pakar Perencanaan Tata Kota Universitas Gajah Mada, moda
transportasi kereta api lebih efisien daripada moda transportasi
jalan tol/jalan raya baik dari segi kapasitas angkut maupun
65 Kemerdekaan Logistik Indonesia posting tanggal 17 Agustus 2012, Supply Chain
Indonesia diakses pada tanggal 7 Juni 2013
66 Bisnis Logistik : Kereta api di Indonesia Belum Menjadi Moda Transportasi Darat
Andalan. Bisnis Indonesia Selasa 19 Maret 2013 diakses pada tanggal 7 Juni 2013