Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
untuk menentukan area-area perbaikan untuk menjamin keamanan
pangan di sepanjang rantai pangan.
c. “Peningkatan Fungsi Pengawasan Obat Dan Makanan Guna
Mendukung Pembangunan Kesehatan Dalam Rangka Ketahanan
Nasional”(2012), penulis Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D. Dalam
penelitiannya, antara lain disampaikan bahwa fungsi pengawasan obat
dan makanan harus bersifat komprehensif atau full spectrum,
mencakup pengawasan pre-market dan post-market dengan
komponen-komponen: (a) pengaturan, regulasi dan standardisasi; (b)
lisensi dan sertifikasi sarana industri; (c) evaluasi mutu, keamanan,
khasiat/kemanfaatan; (d) post-marketing vigilance; (e) pre-review dan
pengawasan iklan dan label produk; (f) riset; (g) komunikasi, informasi,
dan edukasi.
Ketiga tinjauan pustaka tersebut di atas menjelaskan mengenai
pentingnya suatu negara memiliki sistem pengawasan keamanan pangan
nasional. Adapun perbedaannya dengan Taskap berikut ditinjau dari
variabel pengawasan keamanan pangan berbasis risiko terkait lemahnya
kemampuan deteksi dan identifikasi penyakit akibat pangan, lemahnya
implementasi manajemen risiko di sepanjang rantai pangan, lemahnya
pengkajian risko pasokan pangan global, lemahnya respon
penanggulangan keamanan pangan, dan terjadinya perubahan demografi
dan gaya hidup konsumen.