Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

101

jangka panjang dapat diselenggarakan dengan melakukan analisis faktor
 astagatra sesuai aspek ekonomi, sosial, dan sumber kekayaan alam.
 Sosialisasi dan pembinaan perlu disertakan agar ada penyamaan pada
persepsi sehingga pola perencanaa dan pembangunan infrastruktur dapat
 dicapai dengan efektif dan efisien dan sesuai dengan faktor astagatra.

6) Pemerintah pusat, melalui Bappenas dan kementerian terkait dan
pemerintah daerah melakukan analisis detail dengan mengikusertakan
faktor politik dan ideologi. Kendala esensial yang masih sampai
sekarang menghambat jalannya pembangunan infrastruktur di Indonesia
adalah masih belum sadamya pemahaman di masyarakat bahwa
infrastruktur dapat menyatukan dan memperkuat ideologi bangsa.
Proses pemahaman tersebut dapat dipenuhi dengan melakukan analisis
faktor astagatra sesuai aspek politik dan ideologi. Sosialisasi dan
pembinaan perlu disertakan agar ada penyamaan pada persepsi sehingga
pola perencanaan dan pembangunan infrastruktur dapat dicapai dengan
efektif dan efisien dan sesuai dengan faktor astagatra.

7) Bappenas bekeija sama dengan kementerian sektoral mendetailkan
proses dan risiko yang dihadapi dari suatu pelayanan sektor
infrastruktur serta menghitung besamya risiko jika dikenakan pada
pemerintah atau swasta. Dan melihat seberapa besar pergeseran FIRR
terhadap pembagian risiko yang ada.

8) Bappenas bekeija sama dengan kementerian sektoral memetakan
masing-masing ienis infrastruktur ke dalam peta tiga dimensi (EIRR,
FIRR dan Risiko) dan membuat kreasi-kreasi FIRR dan risiko yang
lebih variatif.

9) Bappenas bekeija sama dengan kementerian sektoral untuk
melengkapi RTRW di seluruh kabupaten agar perencanaan lebih
terpadu, terpusat dan lengkap dari seluruh daerah kabupaten sehingga
   8   9   10   11   12   13   14   15   16