Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
9. Landasan Teori
a. Teori Socrates, menurut Aarzo Khan dalam artikel “The
Essence of Education” Greater Kashmir Srinagar,25 Ketika Socrates
suatu kali ditanya seseorang, “Apa bedanya manusia terdidik dengan
manusia tidak terdidik?” dan Socrates menjawab,"Sama seperti
bedanya manusia hidup dan tubuh mati” Pentingnya pendidikan bisa
digambarkan sebagai berikut; Pendidikan adalah bekal yang tidak dapat
hilang karena nasib buruk, tidak dapat dihancurkan oleh orang jahat,
tidak dapat disembunyikan oleh musuh, tidak dapat diperbudak oleh
penindasan. Sedemikian pentingnya pendidikan, sehingga Socrates
menganggap orang yang tidak terdidik sama dengan tubuh mati, tidak
ada harapan, dan tidak ada kehidupan.
b. Teori Theodore William Schultz yaitu Human Capital Theory.26
Theodore William Schultz adalah penerima hadiah Nobel untuk
Economic Science di tahun 1979, yang menginisiasi Human Capital
Theory (HCT) yang membuktikan bahwa pendidikan formal sangat
penting dan perlu dalam meningkatkan kapasitas produksi dari suatu
populasi. Menggunakan teori ini beliau menjelaskan mengapa Jerman
dan Jepang begitu cepat pulih dari kehancuran pada Perang Dunia ke-
2, yaitu disebabkan oleh penduduknya sangat terdidik.
c. Teori George Siemens yaitu Connectivism27 menjadi topik
diskusi yang hangat saat ini, teori ini mengemukakan dalam jaman
digital seperti ini pembelajaran yang utama diperoleh melalui social
25Khan, Arzoo, “The Essence of Education”, Greater Kashmir Srinagar online, diunduh dari
http://www.qreaterkashmir.com/news/2010/Mav/20/the-essence-of-education-25.asD, 22
September 2013 jam 21.22.
26 Schultz, Theodore W. “Investment in Human Capital: The Role of Education and of
Research”, New York: Free Press, 1971.
27 Siemens, George. “Connectivism: a Learning Theory for the Digital Age", International
Journal of Instructional Technology and Distance Learning, Vol. 2 No. 1, Jan 2005.